Ciptakan Herd Immunity, Polres Raja Ampat Sasar Pelajar untuk Divaksin

Seorang pelajar SMP di Waisai ketika mendapat suntikan vaksin Covid-19 lewat vaksinasi merah putih di Polres Raja Ampat. Foto Wim/TN.

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT- Polres Raja Ampat dalam program percepatan vaksinasi Covid-19 (vaksin merah putih) sasar kalangan pelajar SMP dan SMA usia 12 sampai 17 tahun di kabupaten Raja Ampat.

Percepatan vaksinasi kali ini dilakukan di Mapolres Raja Ampat, bekerja sama dengan dinas Kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Pratama Waisai, Senin (30/8/2021).

Kapolres Raja Ampat, AKBP Andy Prihastomo, S.H, S.I.K, M.H. Foto Wim/TN.

Kapolres Raja Ampat, AKBP Andy Prihastomo, S.H, S.I.K, M.H, mengatakan pihaknya melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 berdasarkan instruksi presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kapolri yang diteruskan ke Polda dan jajaran wilayah kabupaten/kota.

Khusus di wilayah kabupaten Raja Ampat, kata Kapolres Andy Prihastomo, hingga saat ini masih berada di kisaran angka 30 persen, padahal seharusnya sudah mencapai 70 persen.

“Angka partisipasi masyarakat di kabupaten Raja Ampat untuk divaksin berdasarkan data yang kami terima dari dinas Kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Hingga saat ini masih berada di kisaran tiga puluh persen, pada hal harusnya sudah mencapai tujuh puluh persen,” ujar AKBP Andy Prihastomo.

Ia pun mengaku telah melakukan upaya untuk menarik minat dan simpatik masyarakat untuk divaksin, namun ada beberapa kendala yaitu masyarakat masih percaya terhadap berita dan informasi hoax serta letak geografis yang terdiri dari wilayah kepulauan.

“Kami telah melakukan upaya untuk menarik minat masyarakat untuk divaksin, kami juga telah memberikan himbauan kepada masyarakat supaya tidak percaya berita dan informasi hoax terkait vaksin, serta kendala lain adalah letak geografis wilayah Raja Ampat,” terang perwira lulusan Akabri tahun 1999 itu.

Kapolres Raja Ampat, Andy Prihastomo, mengatakan yang terpenting melalui vaksinasi merah putih yang dilakukan Polres Raja Ampat bekerja sama dinas Kesehatan adalah menyasar para pelajar di wilayah Raja Ampat, khususnya di kota Waisai.

“Salah satu sasarannya kami lebih memprioritaskan pelajar. Apalagi dengan instruksi Mentri Pendidikan dengan belajar tatap muka, dan salah satu syaratnya adalah pelajar yang berusia 12 sampai 17 tahun di wilayah Raja Ampat harus divaksin,” terangnya.

Menurutnya, data pelajar yang sudah divaksin masih sedikit. Itu sebabnya pihaknya menghimbau pihak sekolah, khususnya SMP dan SMA agar mengajak anak didiknya yang telah berusia 12 sampai 17 tahun agar bisa divaksin.

Sementara itu Penanggungjawab vaksinasi merah putih di Polres Raja Ampat, dr.Aknes, mengatakan pemerintah kabupaten Raja Ampat melalui dinas Kesehatan tentunya menargetkan sebanyak-banyaknya masyarakat untuk divaksin.

Senada dengan Kapolres Raja Ampat, menurut dr.Aknes, kendala yang dihadapi pihaknya adalah percayanya masyarakat akan berita dan informasi hoax terkait vaksinasi, serta letak geografis wilayah Raja Ampat yang adalah wilayah kepulauan.

“Kalau berbicara target, tentunya pemerintah Raja Ampat lewat dinas Kesehatan ingin masyarakat divaksin sebanyak-banyaknya. Hanya saja yang menjadi kendala di lapangan, masyarakat lebih percaya terhadap berita hoax ditambah lagi letak wilayah Raja Ampat yang adalah wilayah kepulauan,” tegasnya.

Dikatakannya, kegiatan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan selama 3 hari di Polres Sorong Raja Ampat ini, minimal 150 dosis dihabiskan dalam sehari.

“Kami minimal menghabiskan 15p dosis vaksin dalam sehari. Hanya saja dalam beberapa hari ini, lebih banyak antusias pelajar yang datang untuk divaksin. Mereka rata-rata baru divaksin dosis tahap pertama,” terang dr.Aknes.