Berita

Buku Azas-azas Manajemen Dibedah

×

Buku Azas-azas Manajemen Dibedah

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse, mendatangi Kampus Fakultas FISIP Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Jumat (23/9/2022). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse, mendatangi Kampus Fakultas FISIP Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Jumat (23/9/2022).

1468
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kehadiran Sekkot kali ini bukan untuk membuka atau hadir dalam acara seremonial, tetapi didaulat sebagai salah satu pembedah, dalam acara Bedah Buku Berjudul “Azas- Azas Manajemen : Konsep, Teori, Fungsi dan Teknis” yang ditulis Dr. Zainal A. Rengifurwarin.

Selain Sekkot, turut menjadi pembedah adalah, Dosen FISIP Unpatti, Dr. Paulus Koritelu dan Dosen Politeknik Ambon, Dr. Arthur Sitaniapessy. Acara ini dimoderator oleh Dr. D.Lopulalan. Hadir pula, Dekan Fakultas FISIP, Dr. Wahab Tuanaya, sebagai Keynote Speaker.

Sekkot dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi dan penghargaan kepada civitas akademika FISIP Unpatti Ambon, serta panitia yang telah mengundangnya sebagai salah satu pembedah buku.

Olehnya itu, sebagai salah satu pembedah dirinya harus memberikan kritik, penilaian dan komentar terhadap buku yang dibedah. “Dalam proses membedah buku harus ada komentar dan kritisi dari semua aspek di dalam buku tersebut,” kata Ririmasse.

Menurut dia, hadirnya buku azas- azas manajemen menjadi referensi dalam menjawab kebutuhan kampus, dan juga kebutuhan publik termasuk di dalamnya para birokrat.

Terkait substansi yang berkaitan dengan aspek reformasi birokrasi dalam buku tersebut, Ririmasse menyatakan, hal tersebut dilakukan dengan fokus dan menyentuh tata kelola pemerintahan sebagai kunci utama.

Untuk itu, ada tiga hal penting yang harus dilakukan dalam reformasi birokrasi; Pertama, reformasi birokrasi harus menekankan pada hal-hal yang sifatnya implementatif, dibandingkan formalitas.

Kedua, program dan kegiatan reformasi birokrasi didesain untuk diimplementasikan sampai unit kerja dari kementerian lembaga dan pemerintah daerah, agar terjadi keterpaduan pusat dan unit terkecil di daerah.

Sedangkan yang ketiga, analisis reformasi birokrasi harus dilakukan secara holistik, komperhensif, dan antisipatif dengan begitu hasil analis mendapatkan potret kemajuan, tantangan, serta permasalahan reformasi birokrasi yang benar-benar terjadi secara utuh.

“Pertanyaan kritis dari ketiga hal penting pelaksanaan untuk reformasi birokrasi, dalam sistem pemerintahan kita, apakah ada asas manfaat dari penerbitan buku ini dalam kaitannya dengan reformasi birokrasi dalam sistem pemerintahan? Jawabannya menurut hemat saya, ternyata sangat bermanfaat,” terang Ririmasse.

Karena reformasi Birokrasi dilakuakan secara holistik, komporehensif, antisipatif, sehingga hanya melibatkan birokrat yang memahami aturan atau regulasi, tetapi juga oleh para akedemisi dengan kajian teoritis, termasuk lewat penulisan buku, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pelayanan publik.

Lebih lanjut dia menambahkan, reformasi birokrasi selain menjadi kebutuhan mendesak di tengah tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, birokrasi, juga harus harus menjadi lincah, sederhana, adaptif, dan inovatif, serta mampu bekerja secara efektif dan efesien sebagaimana tersusun dalam rodmap reformasi birokrasi tahun 2020-2024.

“Diharapkan para birokrat tidak hanya memiliki pengetahuan birokrasi, tetapi intensitas pengetahuan yang cukup dalam tugas dan fungsi. Disinilah, saya merasakan manfaat dari buku yang ditulis,” tandas Ririmasse.