Berita

Buktikan Komitmen Sebagai Green Party, PKB Tanam Ribuan Anakan Mangrove

×

Buktikan Komitmen Sebagai Green Party, PKB Tanam Ribuan Anakan Mangrove

Sebarkan artikel ini
Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Provinsi Maluku menanam 2.500 anakan mangrove, Kamis (25/3/2021). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON -Isu kelestarian lingkungan terus menjadi perhatian besar di tengah menurunnya tingkat kepedulian masyarakat. Tak hanya kelompok dan organisasi yang peduli terhadap Isu ini, partai politik pun ikut dalam melestarikan lingkungan.

1461
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Salah satunya adalah Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Provinsi Maluku yang menanam 2.500 anakan mangrove, Kamis (25/3/2021). Anakan mangrove ini, ditanam DPC PKB serempak di 11 kabupaten/kota di Maluku.

“Ini wujud komitmen PKB sebagai green party, yaitu peduli dan turut serta melindungi lingkungan hidup. PKB tak mau hanya dianggap jualan isu lingkungan dengan menyebut diri sebagai green party saja. Karena itu, PKB menegaskan komitmennya sebagai partai yang peduli lingkungan. Maka hari ini serentak DPC PKB se-Maluku kita telah menanam 2.500 anakan pohon magrove,” ungkap Basri Damis, Ketua DPW PKB Maluku di sela penanaman mangrove di Kota Ambon, yang di pusatkan di Pantai Desa Poka, kawasan Masoya Cotage Unpatti Ambon. Kegiatan penanaman magrove ini juga melibatkan Pemerintah Kabupaten/kota setempat.
 
Dia juga menuturkan, penanaman magrove ini sebagai simbol dari perjuangan PKB kedepan, yaitu komitmen PKB sebagai Green Party yang dideklarasikan Tahun 2006. Melestarikan Lingkungan, lanjut dia, merupakan tanggung jawab bersama, termasuk PKB.

“Sebagaiman kita ketahui, bahwa mangrove ini memiliki banyak manfaat yang sangat fital bagi kehidupan manusia. Satu pohon magrove sekurang-kurangnya memiliki tiga manfaat fital dalam kehidupan manusia,” terangnya.
 
Pertama hutan mangrove secara umum adalah sebagai paru-paru dunia. Hutan pantai membantu memerangi pemanasan global dengan menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.


“Penelitian menunjukkan, bahwa hutan bakau pesisir mengungguli sebagian besar hutan lain dalam kapasitasnya untuk menyimpan karbon. Penelitian terhadap 25 hutan bakau di seluruh wilayah Indo-Pasifik menemukan bahwa per hektar, mereka menyimpan karbon hingga empat kali lebih banyak daripada hutan hujan tropis lainnya,” beber Damis.


 Kedua, lanjut dia, magrove dan hutan bakau juga mampu melestarikan habitat flora dan fauna. Berbagai macam satwa liar hidup atau berkembang biak di ekosistem bakau, termasuk banyak spesies ikan, kepiting dan udang, moluska, dan mamalia seperti penyu.
 
Pohon-pohon ini adalah rumah bagi beragam burung bersarang, berkembang biak, dan bermigrasi. Ketika hutan bakau ditebangi, habitat berharga hilang, mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies.
 
“Ketiga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi warga. Pohon-pohon adalah sumber kayu yang dapat diandalkan untuk konstruksi dan bahan bakar, yang dihargai karena ketahanannya yang kuat terhadap busuk dan serangga,” jelas Damis.
 
Selain itu, rkstrak tanaman dikumpulkan oleh penduduk setempat untuk kualitas obat mereka dan daun pohon bakau sering digunakan untuk pakan ternak. Perairan hutan memberi para nelayan lokal banyak persediaan ikan, kepiting, dan kerang untuk dijual sebagai pendapatan.
 
Selain itu, dapat juga dikembangkan untuk wahana wisata bahari. Pariwisata berkelanjutan menawarkan stimulus untuk melestarikan kawasan bakau yang ada, dengan potensi untuk menghasilkan pendapatan bagi penduduk lokal.

Sering terletak di dekat terumbu karang dan pantai berpasir, hutan menyediakan lingkungan yang kaya untuk kegiatan seperti olahraga memancing, bersampan, dan wisata mengamati burung.
 
“Dengan demikian sebuah langkah kecil PKB Maluku ini adalah sebuah investasi masa depan, yang akan dinikmati 10 hingga 15 tahun mendatang. Dimana Kawasan yang hari ini kita tanami akan berubah menjadi hutan-hutan bakau yang menjadi kawasan yang dapat bermanfaat secara ekologis dan ekonomis, bagi masyarakat sekitar,” tutur Basri Damis.

Selain penanaman magrove, secara serempak Juga PKB melakukan pembersihan sampah plastik di laut. Ini adalah bagian dari edukasi menumbuhkan kesadaran masyarakat atas merebaknya sampah plastik di laut. “Yang jelas punya dampak bagi ekosistim laut,” tandas Basri.