Buka Sosialisasi GNRM, Wakil Bupati R4 : Gizi Buruk dan Stanting terhadap Anak perlu Diperhatikan

Wakil bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, S.IP, MM, M.Ec, Dev, saat foto bersama anak SD kampung Warsamdin Raja Ampat. Foto Wim/TN.

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT- Pandemi Covid-19 memiliki imbas yang luas, termasuk dampaknya kepada pertumbuhan gizi buruk dan stanting terhadap pertumbuhan anak di seluruh Indonesia.

Salah satunya, peningkatan penurunan ekonomi masyarakat yang menyebabkan menurun pula kemampuan masyarakat untuk mengakses makanan dan layanan kesehatan.

Wakil bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, S.IP, MM, M.Ec, Dev, saat berikan arahan pada acara Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental. Foto Wim/TN

Melihat persoalan tersebut, Kemenko PMK bekerjasama Universitas Nani Bili Nusantara menggelar kegiatan Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), untuk upaya penanggulangan gizi pada anak-anak asli Papua saat pandemi Covid-19 di kampung Warsamdin distrik Teluk Mayalibit kabupaten Raja Ampat Papua Barat, Senin (20/9/2021).

Kegiatan yang melibatkan warga kampung Warsamdin, khususnya anak-anak usia sekolah dasar (SD) dibuka secara resmi wakil bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, S.IP, MM, M.Ec, Dev.

“Revolusi mental merupakan suatu pesan perubahan yang dapat dimulai dari perubahan yang timbul dari jiwa kita, perubahan yang timbul dari pribadi kita dan perubahan yang timbul dari kelompok,” ujar wakil bupati, Orideko Burdam.

“Kita juga wajib perhatikan gizi seimbang yang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama optimalkan asupan gizi terhadap anak sekolah yang ada di kampung Warsamdin ini,” ujar wakil bupati, Oridek Burdam.

Dikatakannya, revolusi mental harus dimulai dari rumah dan dari kebiasaan sehari-hari. Misalnya, anak-anak sarapan pagi sebelum ke sekolah agar dapat berkonsentrasi dalam belajar.

“Untuk diketahui, penerapan gizi seimbang serta perilaku hidup bersih dan sehat memang merupakan program pemerintah. Program ini sendiri dibuat untuk menghindari anak-anak dari berbagai penyakit,” terangnya.

Ronal Salomena, S.Ip.,M.Adm.PEMB
Koordinator Gerakan Nasional Revolusi mental (GNRM), mengatakan kurang lebih seratus universitas dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang ikut dalam gerakan Nasional Revolusi Mental, namun hanya sekira 50 universitas dan perguruan tinggi yang terpilih, dan salah satunya adalah Universitas Nani Bili Nusantara di Papua dan Papua Barat.

“Terimakasih kepada pemerintah daerah Raja Ampat atas kerjasama yang baik dalam upaya menyukseskan kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental di kampung Warsamdin distrik Teluk Mayalibit, terutama kepada anak usia sekolah dasar,” imbuhnya.

Dikatakannya, kegiatan serupa pada anak-anak asli Papua di Raja Ampat akan dilanjutkan di sejumlah kampung di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.