Berita

BPKP Provinsi Papua Lakukan Survei Potensi Kampung dan Kewirausahaan BUMK

×

BPKP Provinsi Papua Lakukan Survei Potensi Kampung dan Kewirausahaan BUMK

Sebarkan artikel ini
Pelaksanaan survei oleh Tim BPKP Papua di Merauke. Foto-Ist/TN

TROPONGNEWS.COM, MERAUKE – BPK Perwakilan Provinsi Papua didampingi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Merauke melakukan survei pendataan potensi kampung dan kewirausahaan badan usaha milik kampung (BUMK) di Distrik Sota, Malind, Tanah Miring dan Kurik.

1559
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Ketua Tim Pendataan Potensi Kampung dan Kewirausahaan BUMK BPKP Provinsi Papua, Giri Firmansyah mengatakan, tujuan survey adalah bagian dari evaluasi dari BPK pusat terhadap dua sasaran tersebut apakah sudah sesuai dengan potensi yang ada di kampung sehingga ekonomi kampung dapat berkembang.

“Kita lihat BUMK yang tergolong maju, apakah sudah menghasilkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat kampung atau belum. Dari sisi kami yang melakukan evaluasi, sebenarnya cukup baik teman-teman yang ada di kampung bahwa potensi sudah sesuai dengan apa yang ada di kampung, cuma ada beberapa yang masih belum,” terang Idris, Jumat (26/8/2022) di Merauke.

Selama dua hari, tim mendatangi beberapa kampung yaitu di Torai Distrik Sota terdapat BUMK berupa toko kelontong dan akan ada pengembangan pariwisata. Kampung Erambu berdiri BUMK dalam bentuk jual beli gastor dan Kampung Yanggandur punya penyulingan minyak kayu putih namun tidak berjalan.

Giri mengapresiasi kewirausahaan di Kampung Salor Indah, Waninggap Miraf semuanya berjalan dengan baik namun tetap dilakukan pembinaan agar usahanya berbadan hukum dan terdaftar di Kemendes, supaya memudahkan penyaluran bantuan dari pusat. “Untuk kewirausahaan di Distrik Malind sudah sangat berkembang terutama BUMK Raharja Mandiri dengan bantuan modal awal 350 juta, kampung mampu mengembangkan usahanya hingga 700 juta,” ucap Giri.

Hadirnya BUMK dan kewirausahaan bertujuan agar kampung memiliki pendapatan asli kampung sehingga lebih mandiri dalam pembangunan, tidak perlu menunggu transferan dana dari pusat. Sebab, ada kemungkinan satu saat nanti dana desa atau alokasi dana kampung (ADK) tidak lagi bergulir ke kampung.

Kasi Kerjasama dan Pembangunan Kampung DPMK Merauke, Ivone A. Nathan menyebut Merauke sudah punya 21 BUMK. Tugas DPMK adalah membina dan mendampingi seluruh BUMK supaya terus eksen dan menghasilkan benefit.

“Kalau mereka punya BUMK dan mengelolanya, mereka punya penghasilan sendiri dan menjadi kampung mandiri,” pungkas Ivone.