Berita

BMKG Ambon Bantah Isu Gempa yang Beredar di WA

×

BMKG Ambon Bantah Isu Gempa yang Beredar di WA

Sebarkan artikel ini
Logo Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon menyampaikan klarifikasi, terkait dengan isu gempa yang beredar lewat pesan Whatsapp (WA).

Untuk diketahui, beredar pesan WA yang mengatasnamakan “orang BMKG”, yang isinya menyatakan ada pergerakan sesar lempengan aktif di atas Papua, dan gempa Tanimbar yang disebabkan lempengan di laut Banda.

Pesan WA tersebut juga menyatakan tanpa gempa pun bisa terjadi tsunami. Untuk itu, warga diminta waspada terhadap bencana gempa yang berpusat di Laut Banda.

4908
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro menyampaikan lima poin penting; Pertama, bahwa informasi tersebut tidak benar, dan pihaknya tidak pernah menyebarluaskan informasi tersebut. Kedua, peristiwa tsunami dan longsoran bawah laut merupakan dampak bahaya ikutan dari gempa bumi.

“Ketiga, perlu diketahui bahwa saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi,” jelasnya dalam press rilisnya yang diterima wartawan, di Ambon, Rabu (11/1/2023).

Selanjutnya keempat, hasil monitoring BMKG pada Rabu 11 Januari, pukul 11.00 WIT telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 19 kali dengan kekuatan antara 3,7 sampai 5,7 SR, dan kelima, BMKG terus melakukan monitoring dan selalu mengupdate perkembangan gempa-gempa susulan dan menginformasikan kepada masyarakat.

Selain klarifikasi, Kuncoro juga menyampaikan himbauan dan meminta agar masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Masyarakat juga agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak, yang diakibatkan olen gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah,” tambahnya.

Untuk itu dia meminta masyarakat, untuk mengikuti perkembangan informasi resmi kebencanaan yang dikeluarkan oleh BMKG, BPBD, TNI/Polri dan aparat pemerintah setempat.