Sekolah Restorasi Partai NasDem Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Peserta Sekolah Restorasi di Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah. Foto-Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, aktivitas Sekolah Restorasi yang digagas Anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah di Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah Merauke tetap berjalan sesuai jadwal.

Dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covod-19, 100 peserta yang berasal dari orang asli Papua antusias mengikuti kegiatan tersebut. Materi yang disampaikan menyangkut kepemimpinan, public speaking, Kewirausahaan, teknik lobby dan jurnalistik.

“Sekolah restorasi murni digagas karena keprihatinan kami kepada generasi muda dalam bidang SDM. Dari awal kami harapkan SDM anak asli Papua harus unggul. Itulah yang melatarbelakangi saya sebagai pendiri sekolah restorasi ini bekerja sama dengan Pak Sulaeman,” ujar Fauzun di Rumah Aspirasi, Sabtu (26/9/2020).

Peserta sekolah restorasi harus mematuhi aturan yang berlaku, yakni rutin mengikuti setiap bulan, dan disiplin waktu. Ketika sampai tiga kali tidak mengikuti sekolah restorasi tanpa ijin, maka akan didiskualifikasi.

Dalam pelaksanaannya, penyelenggara menyiapkan seragam sekolah, fasilitas, konsumsi, camping restorasi dan sertifikat. Selanjutnya, bagi peserta terbaik yang memenuhi kriteria keaktifan, kedisiplinan, kerajinan dan paham semua materi, maka kemudian akan dikirim, untuk mengikuti sekolah akademik bela negara di Jakarta.

Ratusan peserta ini, berasal dari Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digoel dan Asmat. Mereka berlatar belakang sebagai mahasiswa, dan tamatan SMA.

“Saya berharap anak-anak ini lebih punya kecakapan emosional, untuk bagaimana mereka bisa mempraktekan apa yang sudah didapatkan di sini,” harap Kartini Partai NasDem, Fauzun Nihayah.

Martinus Koro Makime asal Bade Kabupaten Mappi yang juga salah satu peserta sekolah restorasi mengaku, dirinya sangat beruntung punya kesempatan mengikuti sekolah restorasi. Menurutnya, ilmu dan keterampilan yang diterima akan sangat membantu dirinya untuk bisa berkembang.

“Ini salah satu motivasi bagi kita generasi muda di Selatan Papua sebagai acuan, untuk ke depan bisa bermanfaat bagi banyak orang. Terutama membantu pemerintah mendorong program-program yang belum tercapai,” pungkas Martinus.