Ini Opsi Disdik Sulsel Jika Proses Belajar Mengajar Kembali Dilakukan

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Basri. Foto-Ist/TN

Makassar, TN – Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel terus melakukan persiapan, untuk mengantisipasi rencana pelaksanaan belajar mengajar yang akan kembali dilakukan di sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Basri mengatakan, langkah persiapan terus dilakukan untuk mengantisipasi, apabila pelaksanaan belajar mengajar kembali dilaksanakan disekolah.

“Hingga saat ini memang belum ada petunjuk resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulsel, untuk melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Tetapi langkah antisipasi harus dipersiapkan lebih awal, dan salah satu opsi yaitu, dalam satu kelas akan dibagi dua,” ungkap Basri kepada wartawan, di Makassar, Minggu (7/6).

Dia menjelaskan, opsi membagi dua siswa yang ada didalam satu kelas tentunya akan membuat jam sekolah bertambah, karena ada yang masuk pagi, dan ada yang masuk siang.

“Jadi, berdasarkan pembicaraan dengan kepala sekolah dan Direktur SMA, maka salah satu skenario atau opsi yang akan dilakukan adalah, membagi dua jumlah siswa dalam satu kelas, dengan memperpanjang waktu sekolah,” kata dia.

Lebih lanjut Basri mengaku, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah telah menandatangi perpanjang masa belajar di rumah dari tanggal 30 Mei sampai tanggal 4 Juni.

“Menyesuaikan surat dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Gubernur Sulsel telah menandatangani perpanjangan masa belajar di rumah termasuk ASN untuk bekerja dari rumah,” tegas dia.

Basri menambahkan, pemerintah pusat melalui kementerian terkait masih terus melakukan koordinasi, untuk memantapkan kebijakan yang nantinya diterapkan.

“Kita menunggu keputusan pasti dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait, karena provinsi adalah perwakilan pemerintah pusat di daerah, sehingga tidak mungkin kita berjalan sendiri,” ujar dia.

“Skema yang nantinya akan dilakukan tentu intinya kesehatan paling utama, dan terhindar dari Covid-19,” tandas Basri.