COVID-19 Tak Selesai Jika Masyarakat Tidak Laksanakan Protokol Kesehatan

Direktur RSUD Kabupaten Teluk Bintuni. (doc.TN)

Manokwari, TN – Corona virus disease 2019 (COVID-19) diprediksi penyebarannya akan berkurang pada awal Juni 2020 jika masyarakat melaksanakan protokoler kesehatan dengan baik.

Direktur rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Teluk Bintuni, dr Eka W. Suradji  mengatakan, pasien positif terpapar COVID-19 di Provinsi Papua Barat secara keseluruhan akan terus bertambah.

Pasalnya, belum ada kesadaran masyarakat untuk melaksanakan anjuran serta himbauan pemerintah yang sudah tertuang dalam protokoler kesehatan, hal ini sering terjadi di tempat-tempat umum, pasar serta mall.

“Penyebaran virus corona ini akan berkurang di Papua Barat minimal sampai awal juni, kalau tidak baik social distancing bisa sampai September untuk gelombang pertama,” tulis dr Eka Suradji kepada media ini melalui pesan singkat whatshappnya, Senin (25/5).

DIa mengatakan, masyarakat takut terhadap penyebaran COVID-19 sampai pasien disuruh keluar dari rumah sakit tetapi masih saja tetap berkeliaran tanpa menggunakan masker yang sudah diwajibkan digunakan.

Hal ini menandakan, masyarakat ingin virus corona ini berlalu tapi tidak ada dukungan dari mereka membantu pemerintah dengan melaksanakan seluruh anjuran pencegahan yang telah disampaikan.

Sedangkan warga Kota Sorong, Herman berharap, gugus tugas penanganan pencegahan COVID-19 Papua Barat dan Kabupaten/ Kota harus tegas untuk menindak pihak-pihak yang tidak mengikuti anjuran pemerintah.

Karena protokoler kesehatan itu dapat menjamin terhambatnya penyebaran corona virus diease 2019 (COVID-19).

“Saya berharap pemerintah daerah melalui gugus tugas penanganan COVID-19 harus menindak secara tegas orang-orang yang tidak mau ikut instruksi pemerintah melalui protokoler kesehatan,” kata Herman kepada media ini via telpon selulernya, Senin (25/5) siang.

Herman mengatakan, dalam gugus tugas COVID-19 akan aparat kepolisian diminta, untuk melakukan tindakan sesuai tupoksinya, agar menjadi pembelajaran bagi orang-orang yang tak mau mengikuti anjuran pemerintah.