Kabupaten Kepulauan Talaud Antisipasi ‘Lockdown’ Manado

Talaud, TN –  Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, mulai mengantisipasi kebijakan lockdown di Kota Manado terkait mewabahnya Virus Corona.

Penyebabnya, hingga kini Kepulauan Talaud masih sangat bergantung pasokan dari Manado dalam penyaluran kebutuhan sembilan bahan pokok.

Lockdown adalah situasi yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Lockdown juga bisa berarti negara yang menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari negaranya.

Isu lockdown daerah suspek Covid-19 yang salah satunya adalah Kota Manado, menjadi perhatian sendiri bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Untuk mengantisipasi kebijakan tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Talaud menggelar rapat bersama di Makodim 1312/Talaud, Kamis (19/3/2020).

Pertemuan yang diinisiasi Kejari Talaud, Agustiawan Umar, SH dan Dandim 1312/Talaud Letkol Czi Irwan Gubtarohman, ST, MM, menghadirkan Asisten II Pemda Talaud, Tony Gagola yang mewakili bupati, Danlanal Talaud Letkol Mar Adi Sucipto, S.T.M.Tr.Hanla, Kapolres Talaud AKBP Alam Kusuma Sari Irawan, SH, S.IK, serta instansi terkait, diantaranya BNPB dan Dinas Kesehatan.

Kejari yang membuka rapat tersebut berujar, Kabupaten Talaud sampai saat ini masih bergantung penuh terhadap Kota Manado dan sekitarnya dalam hal penyaluran sembako dan kebutuhan lainnya.

Karenanya, kata Kajari, Pemerintah Talaud tak boleh menganggap sepele isu lockdown di Manado atau pembatasan akses masuk dan keluar dari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara tersebut.

“Kita tidak boleh menganggap hal ini sepele. Kita harus benar-benar serius menanggapinya, termasuk langkah kongkrit untuk ketahanan pangan selama lockdown berlangsung,”ujar kajari.

Namun kata dia, pemerintah juga tidak boleh membuat masyarakat resah dengan isu ini, sehingga terjadi kepanikan luar biasa di tengah masyarakat dan berimbas pada kestabilan harga bahan pokok di pasar akibat panic buying.

Tak jauh berbeda dengan kajari, Dandim 1312/Talaud menambahkan,  penyebaran Covid-19 tak bisa dianggap sepeleh dan diremehkan. Bisa saja menurutnya, kejadian buruk terjadi di Talaud jika tak diantisipasi sejak dini.

“Penyebaran virus ini setiap detiknya berubah, makanya kita harus mengantisipasinya sejak jauh hari, sebelum keadaan semakin memburuk,”kata dandim.

Sebagai aparat pemerintah, sambungnya, mereka akan terus memberikan edukasi dari dalam hingga keluar, sehingga tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat, apalagi sampai mengganggu stabilitas keamanan.

“Kami juga mengharapkan agar masyarakat pintar dalam bermedsos, jangan sebarkan hoax dan tidak ikut percaya isu yang belum tentu kebenarannya. Talaud tidak ada lockdown, akses transportasi dari dan menuju Talaud masih terbuka, kapal masih berlayar dan penerbangan masih berjalan sampai hari ini,”jelas dandim.

Kapolres Talaud juga memastikan kesiapan mereka jika suatu saat terjadi lockdown di Manado dan memastikan akan melakukan pengawasan terhadap oknum yang ingin mencari keuntungan dari kejadian ini.

“Kami juga akan terus melakukan pemantauan di titik-titik kedatangan. Orang yang baru datang dari luar daerah  juga tak akan luput dari pemantauan kami. Intinya, masyarakat tidak perlu khawatir dan memborong bahan pokok secara berlebihan, sehingga menimbulkan niat oknum untuk mencari keuntungan, yang nantinya akan berdampak pada kestabilan harga bahan pokok,”ujar kapolres.

Dari laporan anggotanya, dipastikan kapolres, kesiapan bahan pokok di pasar dan penampungan, sampai saat ini masih mencukupi dan dipastikan tak ada kekurangan.

Jika benar-benar terjadi lockdown di Manado, Danlantamal Talaud juga memastikan kesiapan mereka untuk membantu pemerintah daerah dalam menghadapinya.

Kata danlantamal, jika terjadi hal terburuk di Talaud, mereka siap membantu dalam hal menyediakan transportasi laut. Dia memastikan akan berkoordinasi dengan atasan untuk meminta bantuan KRI, agar bisa memobilisasi bahan pokok dan kebutuhan lainnya.

“Jika memang terjadi lockdown di Manado, kami TNI-AL siap jika memang dibutuhkan pemerintah. Yang kami harapkan hal itu tidak terjadi, sehingga tidak ada panic buying di tengah masyarakat,”singkat danlantamal.

Sementara itu, Asisten II Kabupaten Talaud memastikan agar taka da keraguan jika Manado benar-benar menerapkan lockdown. Menurutnya, kebutuhan sembako dan bahan pokok lainnya dipastikan aman untuk beberapa waktu ke depan.

“Saya sudah memastikan di Bulog kita punya stok 308 ton dan cadangan pangan pemerintah sebanyak 108 ton. Namun kita sama-sama berharap agar lockdown tidak diberlakukan,”imbuhnya.

Untuk ketahanan energi, kata Gagola, dirinya telah berkoodinasi dan dipastikan taka da penghentian mobilisasi minyak dan gas ke Kabupaten Talaud.

“Jika memang terjadi rawan pangan, segala kebijakan akan kami lakukan. Diantaranya kebijakan untuk mengangkut muatan curah di kapal-kapal fery dan lain sebagainya. Dan jika Lanal membutuhkan bahan bakar untuk pengangkutan bahan pokok dari luar daerah, maka semuanya akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,”jelasnya.

Soal kesiapan fasilitas kesehatan di Talaud, Gagola juga memastikan saat ini semua puskesmas sudah menjalankan instruksi bupati, untuk menyiapkan ruangan khusus jika memang ada pasien yang diduga terpapar Covid-19.

“Kita juga sudah siapkan ruangan isolasi di RSUD Mala. Intinya semua kemungkinan terburuk sudah kami antisipasi dari sekarang dan jika memang benar-benar terjadi, maka Pemerintah Talaud telah siap. Namun kita semua berharap agar hal itu tidak terjadi,”tuntasnya.**