Berita

Bernard Sagrim Galang Guru Wofle Untuk Rencana Vaksinasi Adat

×

Bernard Sagrim Galang Guru Wofle Untuk Rencana Vaksinasi Adat

Sebarkan artikel ini
Bupati Maybrat, Bernard Sagrim bersama guru Wofle.

TEROPONGNEWS.COM, MAYBRAT – Indonesia memiliki berbagai ragam budaya yang unik. DI Kabupaten Maybrat Papua Barat terdapat berbagai keunikan budaya pendidikan adat , salah satunya adalah Wofle. Pendidikan ini mampu mengubah perilaku seseorang menjadi jauh lebih baik dan juga menyembuhkan berbagai jenis penyakit termasuk menangkal virus Corona.

Oleh karena itu, Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim menghimpun para guru Wofle guna menyiapkan ramuan tradisional untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan air ramuan tradisional yang telah ditinggalkan para leluhur sejak dahulu kala untuk mematikan Covid-19 sehingga tidak menyebar ke seluruh wilayah Kabupaten Maybrat.

Bernard Sagrim berkomitmen akan melakukan vaksin adat di Lima akses masuk Maybrat diantaranya di Sehu, Athabu, Gunung Petik Bintang, Sauf dan Kamroh. Vaksin adat ini akan dilakukan para guru wofle terhadap masyarakat yang ingin masuk ke wilayah pemerintahan Maybrat dan dilakukan kepada seluruh masyarakat.

4922
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Ini air ramuan yang akan diberikan kepada masyarakat untuk diminum yang sudah disiapkan oleh guru wofle. Dan mereka ini akan selalu berada di Lima pintu masuk tadi. Jadi air ramuan ini tidak memiliki efek samping justru menyembuhkan segala jenis penyakit termasuk menangkal Covid-19,” terang Bernard Sagrim, Kamis (14/7/2021)

Dirinya berjanji bahwa tanggal 16 Juli akan melakukan pengetatan di lima akses masuk Maybrat dengan mempersiapkan ramuan tradisional tersebut.

“Hari ini guru Wofle sudah persiapkan ramuan tradisional karena mereka yang paham ramuan tersebut. Lalu hari Jum’at dan Sabtu baru jaga di setiap akses masuk untuk berikan kepada masyarakat. Jadi di daerah lain tidak mengutamakan adat tapi kita di Maybrat harus utamakan adat dan budaya kita yang sudah ditinggalkan para leluhur untuk menangkal Covid-19,” tuturnya.

Meskipun menggunakan vaksin secara adat, namun terang Bernard Sagrim, tetap menggunakan vaksin dari medis. Dirinya menjelaskan bahwa vaksin dari pihak medis dengan vaksin adat tidak mempengaruhi kesehatan masyarakat namun sangat membantu.

“Vaksin dari medis tetap laksanakan, dari adat pun tetap laksanakan. Kami tidak bisa mengutamakan yang Satu dan yang lain kami abaikan. Itu sama sekali tidak. Semua tetap terlaksana,” tuturnya.

Ramuan tradisional ini sudah terbukti sejak tanggal 27 Maret 2020 lalu dengan melakukan ritual adat sehingga Maybrat hingga saat ini masih dinyatakan zona hijau Covid-19. Hal ini telah tercatat dalam sejarah budaya Maybrat.

“Waktu ritual adat di Kampung Yumame tahun lalu dengan melakukan percikan air saja Maybrat hingga saat ini masih zona Hijau. Apalagi kalau minun ramuan air, saya jamin 100 persen masyarakat tidak akan terpapar Covid-19,” tutupnya.