Berita

Terbaru, 6 Positif Terpapar COVID-19 di Teluk Bintuni

×

Terbaru, 6 Positif Terpapar COVID-19 di Teluk Bintuni

Sebarkan artikel ini
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap

Manokwari,TN-  Data terbaru yang dirilis gugus tugas corona virus disease 2019 (COVID-19) Provinsi Papua Barat per Sabtu, 25 April 2020 ada penambahan 1 pasien terinfeksi virus corona dari Kabupaten Teluk Bintuni.

1526
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Pasien yang sudah terpapar virus corona itu berjenis kelamin laki-laki, berusia 33 tahun, warga Kabupaten Teluk Bintuni. Orang ini bagian dari claster Itjima yang mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap kepada wartawan, Sabtu (25/4) mengatakan, dengan penambahan 1 pasien positif Covid-19 maka total keseluruhan 16 kasus terdiri dari Kabupaten Teluk Bintuni 6 orang, Manokwari 5 orang dan Kota Sorong 5 orang.

Lebih lanjut dr Arnold menjelaskan, orang tanpa gejala (OTG) tidak ada penambahan sehingga total sebelumnya masih tetap 293 orang, masih dalam pemantauan 192 orang dan selesai pemantauan 102 orang.

Kemudian orang dalam pemantauan (ODP) ada penambahan 6 orang berada di Kabupaten Raja Ampat sehingga total 809 orang, masih dalam pemantauan 245 orang dan selesai pemantauan 564 orang.

Selanjutnya, pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada penambahan jadi totalnya 46 orang, masih dalam pengawasan 17 orang dan selesai penagwasan 29 orang.

“Masyarakat tidak perlu khawatir bila bertetangga dengan positif apalagi menolak orang yang dirawat di rumah sakit, karena Virus ini tidak menular atau menyebar melalui angin, virus ini hanya mkenular melalui percikan cairan yang keluar saat batuk, bersin atau berbicara, selain itu kontak langsung misalnya, saat jabat tangan dan kontak tubuh lainya serta kontak tidak langsung dengan benda-benda yang digunakan bersama-sama” pesan dr Arnold Tiniap.