Setelah 15 Tahun, RSUD Kilometer 22,5 Kabupaten Sorong Akhirnya Resmi Dibuka

Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru SH, M.Si, menggunting pita sebagai tanda dibukanya RSUD Jhon Piet Wanane Kabupaten Sorong, Senin (27/7/2020). (Foto:Tantowi/TN)

TEROPONGNEWS.COM, AIMAS – RSUD Kabupaten Sorong yang ada di jalan baru kilometer 22,5 akhirnya resmi di buka operasionalnya oleh Johny Kamuru, Bupati Sorong, dengan nama RSUD Jhon Piet Wanane, pada Senin (27/7/2020).

Rumah sakit dengan 15 poliklinik rawat ini, memiliki 21 orang dokter spesialis (Patologi Klinik, Biomikrobiologi, Radiologi dan Gizi), dua orang dokter sub spesialis (Digestiv dan Konsul Kandungan), 13 orang dokter umum serta 2 orang dokter gigi dan mulut.

Direktur RSUD, dr Frida Susana Wanane menjelaskan, untuk menerima pasien rawat inap, saat ini RSUD Jhon Piet Wanane telah dilengkapi dengan 305 tempat tidur pasien, dengan rincian 226 tempat tidur pasien dewasa, 30 tempat tidur pasien bayi dan incubator 49 unit.

Rumah sakit yang di inisiasi sejak 15 tahun silam, resmi menggunakan nama RSUD Dr. Jhon Piet Wanane Kabupaten Sorong. Jhon Piet Wanane adalah mantan Bupati Sorong selama dua periode, mulai 1997 hingga 2007, dan telah meninggal dunia pada 18 Maret 2019 lalu.

Bupati Johny Kamuru menjelaskan, penggunaan nama Jhon Piet Wanane sebagai nama RSUD, adalah bentuk penghargaan terhadap tokoh yang lahir di Yaksoro, 8 Januari 1949 ini. Ketika menjabat Bupati, Jhon Piet Wanane-lah yang mencetuskan ide pembangunan RSUD bertaraf internasional itu pada tahun 2003.

“Penggunaan nama ini sebagai ungkapan terima kasih dan upaya melanjutkan cita-cita besar Pak Wanane sebagai mantan Bupati Sorong, yang telah mencetuskan pembangunan RS ini,” kata Johny Kamuru.

Ketika mencetuskan ide pembangunan RSUD itu, sempat terjadi perdebatan sengit antara Jhon Piet selaku bupati, dengan Achmad Hatari yang saat itu menjabat Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Sorong.

Menurut Johny Kamuru yang saat itu menjabat Kabid Anggaran, gagasan Jhon Piet membangun rumah sakit, sempat dimentahkan Achmad Hatari. Katanya, Kabupaten Sorong yang wilayahnya masih skala kecil, tidak mungkin membangun RS bertaraf internasional.

“Pak Hatari bilang, kita tidak bisa memikirkan hal-hal yang tidak mungkin. Kabupaten Sorong yang skala kecil, mau membangun RS yang bertaraf internasional. Tapi Pak Wanane dengan komitmen yang kuat dan teguh, akhirnya kita mulai tahun 2003, 2004, 2005 masuk dalam anggaran daerah,” ungkap Johny Kamuru.