Berita

Mbok Munaji dan Setitik Kasih di Tengah Pandemi Corona

×

Mbok Munaji dan Setitik Kasih di Tengah Pandemi Corona

Sebarkan artikel ini
Mbok Munaji, janda tua yang tinggal di Kelurahan Malagusa, Distrik Aimas, menyampaikan terima kasih kepada pekerja hulu migas melalui Donabela Ayatanoi dan Magda Dimara, yang menyerahkan paket bantuan program Setitik Kasih Peduli Covid-19. Foto-Tantowi/TN

MATANYA terpicing, dengan mulut sedikit terbuka. Tangan kanannya yang semula memijit betis, sejenak berhenti. Duduk di kursi kayu yang ada di teras rumahnya, Mbok Munaji mencoba mengamati siapa yang datang. Keriput di wajahnya semakin jelas tergurat.

Perempuan tua yang suaminya meninggal dunia sejak enam tahun silam, tidak mengenali tamu yang berkunjung pada Kamis,(09/07/2020) sore itu. Hujan deras yang sebelumnya mengguyur, masih menyisakan gerimis.

“Kami pekerja SKK Migas Mbok. Nama saya Magda, dan ini Dona,” ujar salah satu dari dua perempuan yang datang bertamu, memperkenalkan diri.

4918
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Di antar mobil kantornya, Magdalena Dimara dan Donabella Ayatanoi, dua orang pekerja SKK Migas Perwakilan Pamalu ini sengaja bertandang ke rumah Mbok Munaji di Jalan Rambutan, RT 025 RW 005, Kelurahan Malagusa, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong.  Staf Departemen Humas SKK Migas Pamalu ini menyampaikan paket bantuan yang dihimpun dari donasi para pekerja hulu migas.

“SKK Migas iku opo? (SKK Migas itu apa),” sahut Mbok Munaji, yang asli dari Banyuwangi, Jawa Timur, mencoba mengenali tamunya. Kaki kanannya yang selonjor di atas kursi panjang, di turunkan. Dia beringsut memberikan tempat untuk duduk tamunya.

Nama aslinya Piatun, lahir di Banyuwangi pada 1 Januari 1948. Munaji adalah nama almarhum suaminya, yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Keduanya hidup di Kabupaten Sorong, mengikuti program transmigrasi dari pemerintah pada tahun 1980.

Menempati rumah peninggalan almarhum suaminya, sudah beberapa bulan ini Mbok Munaji ditemani Ahmad Sauki, laki-laki perantauan asal Kabupaten Jember. Kebetulan rumah yang dindingnya mulai kusam tergerus usia ini, masih ada kamar yang kosong.

Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Mbok Munaji menanam jagung manis di sepetak lahan yang ada di samping rumahnya. Menggemburkan tanah dengan cangkul, menjadi aktivitasnya ketika pagi hingga matahari mulai beranjak siang.

Selain jagung, Mbok Munaji juga menanam aneka sayuran yang masa panennya lebih singkat. Kalau tidak ada pembeli yang datang ke rumahnya, Ahmad Sauki yang membawa hasil ladang itu ke Pasar Pagi Warmon untuk dijual.

Meski usianya sudah renta, Mbok Munaji tidak mau berdiam diri untuk sekedar mencari kebutuhan hari-harinya. Sementara ke empat anaknya, kini sudah hidup mandiri bersama keluarganya. Sesekali mereka datang menjenguk.

“Kalau menanyakan nama Mbok Piatun, jarang ada yang tahu. Warga di sini lebih mengenali nama Mbok Munaji,” kata Sukarto, Ketua RT 025 RW 005 Kelurahan Malagusa.

Orang-orang seperti Mbok Munaji inilah, yang menjadi sasaran para pekerja hulu migas Pamalu dalam menyalurkan bantuan di tengah pandemi Covid-19. Melalui program Setitik Kasih Peduli Covid-19, para pekerja hulu migas Pamalu mencoba membawa harapan bagi masyarakat kurang mampu yang ekonominya semakin terhimpit.

“SKK Migas itu yang ngurusi perusahaan minyak Mbok, dan bantuan ini dari kami, para pekerjanya. Mohon diterima ya,” jawab Dona, sembari menyerahkan paket bantuan.

Gerakan moral para pekerja hulu migas itu dimulai sejak Mei 2020. Inisiatifnya berawal karena panggilan kepedulian sebagai pekerja hulu migas yang ada di daerah operasional industri hulu migas.

“Sehingga untuk mengkolaborasikan seluruh pekerja hulu migas yang ingin memberikan bantuan, tetapi tidak tahu cara menyalurkannya, maka program ini di inisiasi sebagai wadah gerakan moral kami,” kata Galih W. Agusetiawan, pekerja hulu migas yang menjabat sebagai Kepala Departemen Humas di SKK Migas Perwakilan Pamalu.

Galih W.Agusetiawan, Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Pamalu.

Agar lebih leluasa dalam menyasar penerima bantuan, para pekerja tidak hanya menghimpun bahan makanan. Para pekerja hulu migas yang berkarya di wilayah Papua dan Maluku, juga bisa mendonasikan keperluan medis, seperti helm pelindung, baju hazmat, kacamata google, masker medis, sarung tangan medis, sepatu safety medis atau multivitamin.

Barang-barang seperti ini yang disumbangkan ke paramedis di Posko Satgas Covid-19 RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Senin, 15 Juni 2020. Bantuan yang diterima dr. Farida Siagian, anggota Satgas Covid-19 ini, adalah penyerahan bantuan tahap pertama, disaat rumah sakit itu menutup sementara layanan kesehatan menyusul kabar tim medisnya terpapar virus corona.

Tahap kedua, program Setitik Kasih Peduli Covid-19 menyasar profesi jurnalis perempuan Sorong Raya yang berhimpun dalam wadah Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI). Sebanyak 400 pieces masker lapis 3 merk sense, diserahkan Dolmince Karsau kepada Olha Iranti Mulalinda, Ketua FJPI, pada Kamis, 18 Juni 2020.

“Semoga bantuan ini dapat membantu jurnalis dalam menjalankan tugasnya di lapangan serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat  yang membutuhkan dalam mengatasi pencegahan dan penyebaran Covid-19,” kata Doli, sapaan Dolmince Karsau yang juga staf Departemen Humas SKK Migas Pamalu.

Aksi kemanusiaan di tengah bencana non alam ini, seolah melengkapi totalitas industri sektor hulu migas yang telah bergerak secara kelembagaan dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Selama tiga bulan, dimulai sejak April 2020, SKK Migas Pamalu dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menjalankan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Bidang Kesehatan.

Layaknya menu masakan yang tersaji di meja rumah makan Padang, komponen yang meriung di dalam program itu juga komplit. Ada dokternya, designer, pelajar, pegiat sosial hingga para jurnalis. Mereka didaulat sebagai penyuluh komunikasi hulu migas yang bergerak di bawah naungan Yayasan Anak Sehat Persada dan Yayasan Suara Bintang Timur.

Tugas yang diemban tidak sekadar bagi-bagi perlengkapan peralatan medis kepada Tim Satgas Covid-19 yang dibentuk pemerintah daerah. Penyuluh ini juga berkampanye, mengomunikasikan tentang virus corona dan bagaimana cara mencegahnya kepada masyarakat secara langsung.

Dari catatan Teropongnews, selama tiga bulan menjalankan program, tim ambassador SKK Migas Pamalu ini melakukan sosialisasi penanggulangan corona kepada masyarakat, di Kantor Distrik Klamono pada 13 Mei 2020 dan Kantor Distrik Mayamuk pada 29 Mei 2020.

Dokter Ryan Putra Kurniawan, M.Med, Chief Medical Officer (CMO) Yayasan Anak Sehat Persada menilai, kolaborasi lintas profesi di PPM Bidang Kesehatan itu cukup efektif sebagai sarana dalam meningkatkan pemahaman masyarakat kecil dan awam tentang bahaya penyakit Covid-19 dan strategi pencegahannya.

“Masyarakat jadi semakin paham kegunaan menggunakan masker, mencuci tangan, dan memiliki pola hidup bersih dan sehat,” kata peraih gelar Master of Medicine di The University of Sydney tahun 2015 ini.

Ryan bisa merasakan perubahan habit dan pemahaman masyarakat itu, karena Kepala Program Studi Analis Kesehatan STIKES Papua, Kota Sorong ini terlibat langsung. Dengan hasil yang ia saksikan itu, Ryan berharap program serupa terus berlanjut agar menyentuh daerah lain dan masyarakat yang lebih luas.

dr.Ryan Putra Kurniawan M.Med, Chief Medical Officer (CMO) Yayasan Anak Sehat Persada (kedua dari kanan), saat mengikuti penyuluhan pencegahan Covid-19 di Kampung Yeflio, Distrik Mayamuk.

“Saya juga sangat mengapresiasi peranan SKK Migas Pamalu yang telah menjembatani sinergi antara tenaga kesehatan dan media massa untuk implementasi program ini,” ujar alumnus kedokteran Universitas Kristen Maranatha ini.

Ryan bukan pengusung tunggal harapan itu. Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru SH, M.Si juga mendambakan impian serupa. Penyuluhan kesehatan, seyogyanya secara berkelanjutan dilakukan, tidak berhenti setelah corona ini pergi.

Apalagi Kabupaten Sorong merupakan basis kegiatan hulu migas untuk klaster Sorong. Di daerah ini terdapat sumur minyak dan gas yang di eksploitasi para kontraktor seperti Pertamina EP Asset 5 Papua Field, MontD’Or Oil Salawati Ltd, RH PetroGas (Basin) Ltd dan PetroGas (Island) Ltd.

“Program seperti ini bisa menjadi contoh perusahaan lain yang ada di Kabupaten Sorong, untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19,” komentar Johny Kamuru.

Wajah orang nomor satu di Kabupaten Sorong ini terlihat sumringah, usai menandatangani berita acara penyerahan bantuan peralatan medis dan perlengkapan pencegahan Covid-19 dari SKK Migas-KKKS itu, pada Selasa, (21/4/2020). Bantuan serupa juga disampaikan ke Satgas Covid-19 Kota Sorong.

Meski diawali dengan rangkaian kalimat yang berbeda, Bupati Sorong Johny Kamuru, Sekretaris Daerah Kota Sorong Dra. Welly Tigtigweria, dr. Farida Siagian dari anggota Satgas Covid-19 RSUD Sele Be Solu, Ketua FJPI Sorong Raya Olha Iranti Mulalinda, seragam memungkasi ucapannya dengan kata ‘Terima Kasih’ atas bantuan itu. Baik dari SKK Migas secara kelembagaan, maupun dari pekerjanya.

Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru SH, M.Si (kiri), menerima berta acara penyerahan bantuan peralatan medis untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19, dari SKK Migas Pamalu-KKKS.

Begitu juga Mbok Munaji. Ucapan syukur dan terima kasih yang disampaikan melalui Magda dan Dona sebagai wakil dari pekerja hulumigas, tak henti-hentinya di ucapkan.

“Iya sudah. Untuk mbak-mbak ini, saya terima kasih banyak atas bantuannya. Saya tidak bisa balas apa-apa, nanti Tuhan yang membalas,” ucapnya, sambil menelungkupkan telapak tangan di depan wajahnya.

Bagi orang-orang seperti Mbok Munaji, mengingat nama Magdalena Dimara dan Donabella Ayatanoi yang baru saja bertandang, sama sulitnya menyebut satu per satu nama personil OM Soneta, legenda grup musik dangdut Indonesia. **