Lagu Lathi Edisi Merah Putih Disukai Anak Muda Ambon, Ini Harapan Mereka

Lagu Lathi versi Kado Merah Putih Untuk 75 Tahun Kemerdekaan RI dari Ronald F Siwabessy feat Eza Idol. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Lagu Lathi yang dinyanyikan Weird Genius bersama Sara Fajira, yang kemudian didaur ulang oleh Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Letkol Arm Ronald F Siwabessy dan Eza Idol, ternyata disukai oleh anak muda di Kota Ambon.

Bagi mereka, selain mengandung makna yang mendalam, lagu ini juga lebih kekinian, kendati dibalut dengan music khas Jawa. Sejak dirilis pada 7 Agustus 2020 lalu, lagu ini ternyata sudah 6.000 lebih kali ditonton.

Andrew, salah seorang anak muda di Kota Ambon mengaku, awalnya ia hanya ingin mengikuti sayembara dari lagu tersebut. Namun, setelah berkali-kali mendengar, ia menjadi tertarik, dan sering mendengarkan lagu tersebut.

“Jujur saja, beta (saya) menjadi senang mendengarkan lagu ini (Lathi). Namun bukan versi aslinya, tetapi versi Merah Putih. Karena bagi beta, lagu ini kekinian, tapi tidak meninggalkan unsur kedaerahan, kendati bukan dalam musik Ambon,” kata Andrew kepada Teropongnews.com, di Ambon, Senin (24/8).

Dia berharap, lagu-lagu seperti ini bukan saja dibawa dalam musik bernuansa Jawa, tetapi juga dari daerah lain, seperti Kota Ambon sebagai daerah kelahiran Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad, Letkol Arm Ronald F Siwabessy.

“Beta yakin, kalau dibawa dengan musik khas Ambon, maka penggemarnya akan lebih banyak lagi. Akan tetapi sebagai anak muda, beta sangat senang dengan lagunya, apalagi video klipnya, yang tidak kalah dengan di luar negeri,” ujar dia.

Ditempat yang sama, Leslie Totomutu mengatakan, lagu Lathi versi Merah Putih harus menginspirasi anak muda Maluku, khususnya Kota Ambon yang ingin berkarya di bidang musik, di waktu yang akan datang.

“Lagu ini kaya akan kebhinnekaan. Dan ini harus menjadi pemacu, untuk anak-anak muda seperti kami ini, agar bagaimana bisa merawat kebhinnekaan itu,” kata Leslie.

Senada dengan Andrew, Leslie berharap, lagu ini juga bisa dibawakan dengan menggunakan musik khas Ambon seperti totobuang, dan juga ukulele.