Kebagian ‘Mencuci Piring’,  BP2RD Kabsor Mulai Persiapkan Pengoperasian Pasar Induk Mariat

Aimas, TN – Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kabupaten Sorong mulai melakukan persiapan untuk mengoperasionalkan Pasar Induk Mariat (PIM). Sejak selesai bangun 18 tahun silam, hingga kini bangunan yang menelan anggaran ratusan miliar itu masih belum berfungsi.

Kepala BP2RD Kabupaten Sorong, Oktovianus Kalasuat menjelaskan, tahapan yang dilakukan untuk mengoperasionalkan PIM adalah pembersihan lokasi, membenahi sarana pendukung, menyiapkan Kantor Pasar serta membuat akses jalan baru dari samping Markas Koramil Aimas.

Deretan kios di PIM kembali bisa terlihat, setelah semak dan rumput liar yang menjulang menutupinya, dibersihkan.

“Coba bayangkan sendiri, seberapa tinggi rumput dan semak-semak yang tumbuh liar di kompleks PIM itu, setelah selama 18 tahun tidak tersentuh. Kami butuh waktu 3 minggu untuk membersihkan itu,” kata Oktovianus Kalasuat di kantornya, Rabu (4/3/2020).

Selesai membabat semak-semak dan rumput liar, pihaknya akan melanjutkan dengan membenahi sarana pendukung, seperti sarana air bersih, kamar kecil (WC), dan instalasi listrik dengan memasang kembali jaringan serta lampu-lampu penerangannya.

“Semua fasilitas pendukung itu sudah ada sejak awal, tapi sekarang sudah banyak yang hancur dan hilang dicuri. Lampu-lampu banyak yang hilang, begitu juga pompa airnya. Padahal di komplek PIM ini ada 8 unit kamar kecil yang sudah dipersiapkan,” tandas mantan Kepala Pasar Remu, Kota Sorong ini.

Disamping itu, pihaknya juga sedang menghitung kebutuhan anggaran untuk merehab berat Kantor Pasar yang ada di bagian depan kompleks PIM. Okto mengajak wartawan untuk menyaksikan langsung kondisi bangunan di kompleks PIM.

Bangunan Kantor PIM yang ada di bagian depan kompleks pasar, kondisinya banyak yang hancur.

Kaca pintu dan jendela di kantor PIM, sudah hancur berantakan. Pintu-pintu banyak yang terlepas. Bahkan meter listrik yang sebelumnya sudah terpasang, sudah hilang dan hanya menyisakan bekas.

“Semua ini dibangun dengan uang rakyat melalui APBD pak, bukan uang pribadi. Kalau kami tidak memulai bergerak melakukan sesuatu, membiarkan terus seperti ini, bagaimana pertanggungjawaban moral kita kepada masyarakat sebagai pemilik uang. Jadi untuk saat ini, biarlah ibaratnya kami ini sebagai pencuci piring, agar bisa dipergunakan lagi,” kata Okto, yang menjabat sebagai Kepala BP2RD sejak 2018 lalu.

Setelah tuntas membenahi segala infrastruktur sebagai fasilitas pendukung di dalam pasar, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk dibukakan akses jalan dari samping Markas Koramil Aimas, agar bisa tembus ke pasar melalui sisi sebelah utara.

Akses jalan menuju pasar yang selama ini hanya satu pintu dari bagian depan, menurutnya, menjadi salah satu penyebab masyarakat enggan masuk ke pasar. Sebab, jarak dari pinggir jalan poros menuju lokasi pasar, lumayan jauh jika harus berjalan kaki.

“Kalau yang belanja itu naik sepeda motor mungkin tidak jadi masalah, tapi bagi yang naik angkutan umum, mereka harus berjalan kaki dari depan,” urainya.

Dengan dibukanya akses jalan dari samping Koramil menuju samping sisi utara PIM, nanti akan diikuti dengan pengaturan arus angkutan umum, yang mengharuskan masuk dan melintas di area pasar.

Jika jalur perlintasan itu sudah terbangun, maka akan memudahkan akses masyarakat menuju PIM. Masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, baik yang dari arah SP menuju Aimas Unit 2 dan sebaliknya, juga bisa langsung masuk dan singgah untuk berbelanja, tanpa harus berputar arah lagi. **