Hermus Indou Minta Kebijakan “New Normal” Perlu Dipertimbangkan

Tokoh Pemuda Papua Barat, Hermus Indou,S.IP.,M.H. (Foto : Abe/TN)

Manokwari,TN– Kebijakan Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo untuk mencabut kembali akses sosial seperti sektor trasporatasi kembali beroperasi supaya kondisi Negara ini kembali normal (New Normal) menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat.

Seperti yang terjadi di Tanah Papua tokoh pemuda papua barat, Hermus Indou,S.IP.,M.H menanggapi dingin rencana kebijakan Presiden Republik Indonesia itu.

Dalamm keterangan persnya kepada media ini di Kantor Sekrtariat Daerah Papua Barat, Selasa (25/6) mengatakakan, bahwa sebenarnya daerah di Papua Barat ini belum siap melaksanakan kebijakan pemerintah pusat tentang “New Normal” itu.

Karena itu, mantan ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua Barat dua periode itu minta kepada Presiden, Joko Widodo untuk mempertimbangkan kebijakannya dengan melihat kondisi intensitas perkembangan gambaran situasi seluruh Provinsi se-Indonesia.

“Saya kira kebijakan ini perlu dipertimbangkan kembali, barangkali kita harus memastikan bahwa intensitas dari pandemic COVID-19 sudah menurun untuk setiap daerah berapa persen baru bisa dibuka aksesnya” kata Hermus Indou.

Lanjut figure pemimpin masa depan Papua Barat ini mengatakan, jika pemerintah pusat tidak mempertibmangkan penurunan penyebaran COVID-19 akan berdampak pada daerah yang sudah mulai meredah tetapi kembali meningkat lagi akibat arus manusia yang masuk ke tanah papua.

Masyarakat akan merasakan dampak yang leboih buruk lagi, karena banyak penduduk yang masuk dari luar papua barat sehingga penyebaran corona virus disease 2019 (COVID-19) kembali naik paling cepat.

“Harus tahu bahwa COVID-19 ini bukan penyakit yang kelihatan dan bsia saja berakibat buruk bagi kesehatan bagi semua masyarakat di indonesia, khususnya di Papua Barat. ya, kalau pun pemerintah pusat paksakan dibuka maka diharapkan terbatas saja tapi untuk hal-hal yang pronsip, kemudian pelayanan pemerintah yang sangat urgen terkait hajat hidup orang banyak” pungkasnya. Tokoh muda berdarah Arfak ini meinta kepada pemerintah pusat untuk jangann gegabah untuk secepatnya mengambil kebijakan “New Normal”.