Empat Lokasi Karantina Terpusat Disiapkan Pemprov Papua Barat

Ketua Harian Gustu Penanganan COVID-19 Papua Barat, Derek Ampnir,S.Sos.,M.M. (Foto : Ist)

Manokwari, TN – Untuk mendukung penanganan penyebaran COVID-19 maka pemerintah Provinsi Papua Barat telah siapkan empat lokasi karantina terpusat di wilayah Kabupaten Manokwari.

Hal itu diungkapkan Ketua Harian Gustu Covid-19 Provinsi Papua Barat, Derek Ampnier kepada media ini saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Jumat (22/5).

Menurutnya, Satgas Provinsi telah merencanakan tempat Karantina terpusat tersebut dan saat ini sedang dalam proses untuk merealisasikannya. Dua dari empat tempat Karantina tersebut sudah dan segera digunakan.

“Ada empat tempat Karantina yang kami siapkan, yaitu Rumah Sakit Provinsi PB, Gedung Balai Latihan Koperasi (Balatkop) di Sowi, Balai Diklat Andai dan ex Balai Latihan Kehutanan BLK Sanggeng. Dari 4 itu dua sudah siap digunakan bahkan RS Provinsi sudah aktif sejak beberapa waktu lalu, sedangkan Balatkop di sowi yang baru akan digunakan,” ujarnya

Rumah sakit Provinsi sebagai tempat karantina khusus bagi pasien yang positif covid-19 yang sudah digunakan. Sedangkan fasilitas penunjang di Balatkop Sowi juga saat ini telah siap. Sementara Balai Diklat dan ex BLK Sanggeng sementara dalam proses.

Sebenarnya 4 tempat ini sudah siap, hanya aspek sosial pendukungnya juga harus benar-benar siap terutama untuk imets. Artinya faktor external masyarakat disekitar tempat karantina juga harus disiapkan secara baik melalui pertemuan langsung.

“Nanti kita duduk bersama dengan masyfakat sekitar. ini kan faktor external yang perlu juga dipersiapkan karena strategi untuk percepatan memutus mata rantai covid ini adalah karantina terpusat,” ujar dia.

Terkait tempat Karantina ini, lanjut Derek, sebenarnya sudah direncanakan pemprov papua barat sejak jauh-jauh hari. Hanya aspek sosialnya yang harus diamankan bersama masyarakat sekitar tempat Karantina. Tidak bisa serta merta langsung menggunakan tempat karantina tanpa duduk bersama dengan masyarakat sekitarnya, guna mengantisipasi terjadinya konflik sosial.

Sebelumnya, Bupati Manokwari, Drs Edi Budoyo mengatakan, pihaknya masih berharap kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui gugus tugas penanganan COVID-19.

“Nanti ketika dilakukan repid tes dan pengambilan swab pasti pasien positif COVID-19 meningkat sehingga mau tidak mau, suka tidak suka harus dilakukan harus dilakukan karantina terpusat, tetapi untuk lokasi karantina terpusat itu kami berharap kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat,”  kata Bupati Manokwari.

Kata Edi,Kabupaten Manokwari belum tempat untuk disiapkan sebagai lokasi karantina klasifikasi ODP, PDP maupun OTG, kalau dilihat hanya RSUD Provinsi Papua Barat namun peralatan masih terbatas, lagi pula sudah disiapkan untuk pasien positif terpapar corona.

Orang nomor satu di Kabupaten Manokwari mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi yang intens dengan pemerintah provinsi papua barat soal lokasi karantina terpusat.