Berbahaya! PLN Imbau Masyarakat Tidak Lakukan Aktivitas Ini Dekat Jaringan Listrik

Manager PT. PLN (Persero) UP 3 Sorong, Martha Adi Nugraha. (Foto:Ist/TN)

‌TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan masyarakat umum terkait jaringan kelistrikan di Sorong Raya, PT PLN (Persero) UP3 Sorong terus melakukan kegiatan inspeksi, dan edukasi keselamatan langsung kepada masyarakat, khususnya terkait kegiatan pembangunan konstruksi yang dilakukan masyarakat dekat dengan jaringan 20.000 Volt milik PLN.

Kepada teropongnews.com, Senin (15/2/2021) Manager PT PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha mengatakan, selain memiliki manfaat yang sangat besar, listrik juga memiliki potensi bahaya bila tidak mengetahui dan berhati-hati dalam menggunakannya.

“Kami menghimbau kepada masyarakat, agar menghindari aktivitas dekat jaringan PLN seperti pembangunan konstruksi rumah, pemasangan tiang, bendera, umbul-umbul, lampu jalan maupun reklame, dan meminta masyarakat untuk aktif melaporkan apabila ada warga yang melakukan aktivitas dekat jaringan PLN karena dapat tersengat listrik dan membahayakan keselamatan,”imbau Martha Adi.

Selain itu, kata Adi, menggunakan maupun memperbesar daya listrik secara illegal juga sangat berbahaya karena dapat menyebabkan korsleting listrik, atau arus pendek dan mengakibatkan kebakaran. Tak hanya itu, penggunaan listrik secara illegal dapat dikenakan sanksi hukum.

Martha Adi juga menghimbau agar masyarakat merelakan pohon dekat jaringan PLN untuk di pangkas atau ditebang oleh petugas PLN, dan melakukan koordinasi dengan PLN ketika melakukan kegiatan penebangan pohon dekat jaringan PLN, agar tidak membahayakan keselamatan karena tesengat aliran listrik dan penyebab terjadinya listrik padam apabila dahan terkena jaringan PLN.

“Terakhir apabila terjadi banjir, PLN akan memadamkan listrik disekitar lokasi terjadinya banjir untuk sementara waktu, guna pengamanan asset PLN dan agar warga tidak tersengat aliran listrik, karena air dapat menghantarkan listrik dan berbahaya bagi keselamatan warga yang terdampak banjir, “pungkas Martha Adi.