Antisipasi Puncak Covid-19, Kapasitas Rumah Sakit dan Tempat Karantina Harus Ditambah

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah saat melakukan konsolidasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Sulsel dan rumah sakit dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (4/1/2021). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menegaskan, salah satu langkah mengantisipasi lonjakan dan puncak kasus Covid-19, yakni dengan menambah kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit, penambahan hotel karantina termasuk di kabupaten/kota.

Hal ini disampaikan Gubernur Sulsel saat melakukan konsolidasi dengan jajaran Dinas Kesehatan Sulsel dan rumah sakit dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (4/1/2021).

Nurdin Abdullah mengatakan, kasus Covid-19 cenderung masih meningkat, maka pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit, dan penambahan hotel karantina termasuk di kabupaten/kota.

“Sebenarnya hotel-hotel sama dengan rumah sakit darurat kita terus tambah kapasitasnya, karena sudah ada tenaga medis, obat-obatan yang beragam,” ungkapnya.

Ia menyebutkan strategi di awal saat Covid-19, yaitu penanganan pasien dikategorikan antara yang bergejala dan tidak bergejala.

“Oleh karena itu, kami dari awal Covid-19 sudah berbagi yang OTG kita rawat Wisata Covid-19. Yang ada komorbid kita masukan ke rumah sakit. Namun, saya lihat terakhir ini, segala yang positif semuanya mengarah ke rumah sakit,” sebutnya.

Gubernur Sulsel juga mengaku, pemeriksaan spesimen Covid-19 terus dinaikkan hingga dua kali lipat, termasuk sosialisasi kemasyarakat harus semakin gencar dilakukan.

“Pemeriksaan spesimen Covid-19 kita terus naik dua kali lipat. Memang perkembangan kasus juga sangat signifikan kenaikannya. Kita sudah gencar menggelar sosialisasi ke masyarakat, agar terus menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Menurutnya, pertemuan ini sekaligus untuk mendengar sejauh mana kesiapan pihaknya menghadapi kondisi ini.

“Tentu yang pertama kami ingin mendengar sejauh mana kesiapan kita menghadapi kondisi ini. Terutama urusan rumah sakit yang menjadi penyangga utama maupun rumah sakit penyangga lain,” tandas dia.