Angka ODP-PDP Meningkat di Maluku, Ini Permintaan DPRD

Ambon, TN – Pasien terduga COVID-19 di Maluku mengalami peningkatan. Ini terlihat dari status Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 27 orang, dan untuk Pasien Dalam Perawatan (PDP) sebanyak dua orang, sehingga totalnya mencapai 29 orang.

27 OPD, itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Di Kota Ambon dari 5 menjadi 6 orang, Kabupaten Buru dari 1 menjadi 10 orang, sedangkan Seram Bagian Barat (SBB) tetap 3 orang, begitu juga dengan Tual 2 orang dan Kepulauan Aru 6 orang. Sementara 2 orang PDP berada di Kota Ambon.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Abdullah Asis Sangkala meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bekerja lebih keras, dalam menjalankan tugas untuk mencegah virus corona di Provinsi Maluku.

“Permintaan kami (DPRD), Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini bisa menjalankan tugasnya dengan efektif dan profesional. Penyebaran virus ini tidak bisa lagi dianggap enteng. Dan kita memang harus waspada, sehingga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 secara 24 jam harus online, harus terbuka dengan masyarakat dalam menyampaikan infromasi,” kata Sangkala saat dihubungi dari Ambon, Minggu (22/3).

Menurutnya, berdasarkan data resmi dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bahwa sudah ada sekitar 27 ODP, dan 2 PDP sehingga totalnya sekitar 29 orang. Untuk itu, maka informasi dan keterbukaan kepada publik itu sangat penting, agar ada langkah-langkah serius dari pemerintah daerah untuk memastikan melindungi seluruh masyarakat Maluku.

“Saya harap Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bisa menyampaikan informasi yang terupdate, agar bisa diketahui oleh publik. Kami tentunya akan terus memberikan dukungan. Jika perlu, DPRD akan menggelontorkan anggaran yang sesuai, agar bisa dipastikan seluruh masyarakat Maluku terlindung,” tegas Sangkala.

Dia kemudian membeberkan, alat pendeteksi suhu tubuh yang terpasang di Bandara Internasional Pattimura maupun Pelabuhan Yos Sudarso Ambon belum memadai, lantaran jumlahnya yang masih sangat terbatas.

“Bahkan kita di kantor DPRD Provinsi Maluku sudah meminta alat pendeteksi suhu tubuh, namun sampai hari ini belum kunjung diberikan. Padahal, di kantor DPRD juga banyak tamu-tamu yang datang, dan itu perlu pendeteksian dini. Tujuannya hanya mencegah penyebaran virus Corona saja,” tandas dia.