Ambon Masuk 7 Kabupaten/Kota KTI Implementasi Program Inklusi

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama DPRD Kota Ambon dengan Lembaga Rumah Generasi (mitra lokal BaKTI) selaku pelaksana program, yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Senin (20/6/2022). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Ambon menjadi salah satu dari 7 kabupaten/kota di kawasan Timur Indonesia, yang dipilih sebagai lokasi implementasi Kemitraan Australia dan Indonesia menuju masyarakat inklusi oleh Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI)

Mengawali pelaksanaan program, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama DPRD Kota Ambon dengan Lembaga Rumah Generasi (mitra lokal BaKTI) selaku pelaksana program, yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Senin (20/6/2022).

Penandatanganan PKS tersebut untuk Pemkot, dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, DPRD Kota Ambon, oleh Ketua DPRD, Ely Toisuta, sementara dari Rumah Generasi, oleh direktur Rumah Generasi, Alfin Paron.

Penjabat Wali Kota Ambon, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penandatangan PKS, yang bertujuan untuk membangun kesepahaman mengenai program inklusi, dan menyediakan dasar hukum atau legalitas yang menjadi acuan dalam pelaksanaan program.

“Selain itu, penandatangan PKS ini akan menjadi komitmen bersama dalam rangka penguatan kapasitas perangkat daerah, sehingga dapat menghasilkan kebijakan untuk mengatasi kekerasan pada permpuan dan anak, kelompok marjinal, dan belum meratanya akses pelayanan terhadap masyarakat miskin dan disabilitas,” ujar dia.

Menurut Penjabat Wali Kota, pelaksanaan program ini sejalan dengan kebijakan prioritas Pemkot, yakni penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas pelayanan publik dan penyelarasan arah kebijakan pemerintah dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Oleh sebab itu, dia berharap, penadatanganan PKS ini akan memperkuat komitmen semua pihak yang terlibat.

“Melalui program ini ada peningkatan kapasitas terhadap perangkat daerah di lingkup Pemkot, serta semua komponen masyarakat yang terlibat agar dapat menjalin kerjasama, komunikasi, koordinasi, dan koloborasi demi kesejahteraan Kota Ambon,” tandasnya.

Apresiasi yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta. Menurutnya, DPRD Kota Ambon sudah banyak merasakan manfaat dari program kemitraan Australia-Indonesia yang dilaksanakan Yayasan BaKTI sebelumnya melalui mitra kerja di Ambon, yaitu program MAMPU, dan PEDULI.

“Olehnya itu program ini patut didukung oleh semua pihak termasuk DPRD Kota Ambon, melalui kebijakan legislasi program dan anggaran mengingat penjangkauan terhadap masyarakat marjinal masih banyak di kota Ambon yang perlu dipastikan aksesibilitasnya terhadap berbagai layanan pemerintah,” ujar Toisuta.

Ditempat yang sama Direktur Yayasan BaKTI, Yusran Laitupa mengungkapkan, dipilihnya Ambon sebagai kota pelaksanaan program Inklusi bersama Kabupaten Maros, Kota Parepare, Kabupaten Tana Toraja, Kota Kendari, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Kupang, didasarkan pada kondisi kekerasan terhadap perempuan yang masih tinggi, dan berbagai layanan pemerintah yang masih sulit diakses oleh kelompok miskin, marginal dan disabilitas.

“Pada program Inklusi, Yayasan BaKTI akan mengatasi permasalahan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan miskin dan marginal, yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan, salah satunya akibat kondisi kemiskinan dan ekonomi, khusus di masa pandemi Covid-19 dimana angka kemiskinan semakin meningkat,” ungkap dia.

Yayasan BaKTI, lanjutnya, akan bekerja dengan DPRD, pemerintah daerah, media dan kelompok masyarakat marginal/rentan dan disabilitas melalui kelompok konstituen di 7 kabupaten/kota.

“Dalam pelaksanaan program, Yayasan BaKTI bekerja dengan mitra lokal yang telah membangun kemitraan dengan empat stakeholder kunci, untuk memastikan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan berlangsung selama 5 sampai 8 tahun kedepan,” tandas dia.