Berita

Aksi Solidaritas Front Rakyat Papua Tolak Otsus Jilid II

×

Aksi Solidaritas Front Rakyat Papua Tolak Otsus Jilid II

Sebarkan artikel ini
Puluhan massa yang mengatasnamakan Front Rakyat Papua berunjuk rasa di depan Mall Ramayana Kota Sorong, Papua Barat (10/9/2020). Aksi damai ini bertujuan menolak penerapan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid 2.(ist/ando)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG- Puluhan massa yang tergabung dalam Dront Rakyat Papua Kota Sorong, melakukan aksi demo di depan Ramayana Mall, untuk menolak otonomi Khusus (otsus), Kamis (10/9/2020).

1513
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Dalam aksi demonya, Front Rakyat Papua Kota Sorong Papua Barat membawa selebaran yang bertuliskan bahwa mereka menginginkan merdeka bukan otsus, otonomi khusus jilid II no referendum yes, dan otsus adalah sistem penjajahan yang dilegalkan oleh kolonial NKRI.

Korlap Front Rakyat Papua Apey Tarami mengatakan, aksi yang mereka lakukan adalah bentuk representative dari rakyat Papua.

“Aksi kita hari ini atas nama rakyat, kami tidak ditunggangi oleh kepentingan politik manapun. Kami murni representative rakyat, kami akan terus berjuang sampai otsus benar-benar ditolak,” ungkapnya saat usai melakukan aksi demo.

Menurut Apey, mereka menolak otsus jilid II, karena merasa keberpihakan, perlindungan dan pemberdayaan yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat Papua, malah tidak dirasakan oleh masyarakat akar rumput.

“Kami berdiri disini atas nama rakyat Papua, dengan tegas kami menolak otsus jilid II. Aksi hari ini adalah bentuk solidaritas, untuk menarik atensi masyarakat tentang otsus. Kami cuma mau satu yaitu, menolak otsus dan solusi demokrasi adalah referendum bagi rakyat Papua. Karena otsus ini sudah berjalan hampir 20 tahun, tapi kami tidak merasakan output dari otsus. Hanya segelintir orang yang merasakan hal itu, yaitu elit-elit politik dan kaum borjuis yang ada di atas tanah ini dan negara ini,” ujar Apey.