Berita

Akademisi Uncen Tidak Pernah Dilibatkan pada Pembangunan Proyek Air Baku Danau Sentani

×

Akademisi Uncen Tidak Pernah Dilibatkan pada Pembangunan Proyek Air Baku Danau Sentani

Sebarkan artikel ini
Fredi Sokoi Pembantu Rektor Empat Bidang Kerjasama Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura

TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Sebagai Akademisi dan Juga Pembantu Rektor Bidang kerjasama Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura Fredi Sokoi mengakui tidak pernah dilibatkan dalam proyek air baku danau sentani yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua.

1386
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Putra Sentani yang paham soal eksistensi masyarakat adat danau sentani sebagai sumber kehidupan, dirinya tidak pernah dilibatkan dalam kajian-kajian strategis termasuk kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang di lakukan oleh pemerintah dan pihak –pihak terkait soal pembangunan Proyek air baku di danau sentani tersebut .

”Kalau sepengetahuan saya tidak pernah, kalau ada pasti saya sebagai pembantu Rektor bidang kerja sama mengetahui keterlibatan institusi dalam pengambilan kebijakan dimaksud jadi sama sekali belum“ katanya saat ditemui kamis,19 November 2020.

Sebagai institusi yang memilki kapabilitas dalam kajian-kajian akademis apalag mengenai lingkungan dan sosial budaya Sokoi berharap untuk adanya kerja sama yang baik dari semua pihak yang mempunyai kepentingan dari proyek tersebut, dalam kaitanya dengan mengarahkan tenaga-tenaga ahli yang berkaitan dengan air dan juga kandungan yang berada di dalam air danau tersebut. Untuk memastikan kondisi kesehatan secara utuh bisa kita jamin “ imbuhnya.

Ketika persoalan air itu dihadapi dapat mengganggu banyak hal, ada tradisi-tradisi tertentu yang harus dilakukan di atas air seperti tarian yang harus menggunakan sarana air, selain itu ikan dalam jumlah yang cukup harus hidup dalam keadaan yang aman, harus menghirup ataupun mengambil makanannya dalam keadaan yang sehat.

“Kalau ketika tercemar jelas, kita mengkonsumsi makanan yang penuh dengan masalah ikan yang kita ambil sebenarnya telah makan sebagian racun, itukan mengganggu kesetabilan kita “ Tandasnya.


Antropolog Uncen ini juga menggabarkan air danau sentani menghubungkan struktur adat orang Sentani karena ada klen/marga/suku yang khusus mengurus air akan kehilangan fungsinya jika eksistensi air danau sentani hilang dalam jumlah yang banyak “ Pungkasnya. (nesta )