Berita

Abdul Hayat: Data Urat Nadi Pelayanan Berkualitas

×

Abdul Hayat: Data Urat Nadi Pelayanan Berkualitas

Sebarkan artikel ini
Pemprov Sulsel bersama BPS setempat menggelar Coffee Morning Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ke OPD Lingkup Provinsi Sulsel, yang berlangsung di Command Center Lantai 4 Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (20/5/2022). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan, yang merupakan pengamalan dari Survei Penduduk tahun 2020.

Sensus penduduk yang akan dimulai pada Mei-Juni 2022 ini, dan tidak dilakukan untuk semua penduduk, melainkan hanya sebagian rumah tangga yang terpilih.

Sensus Penduduk 2020 Lanjutan tersebut rencananya akan menyasar sebanyak 4,3 juta sampel rumah tangga/keluarga di kabupaten-kota, atau 268.431 blok sensus se-Indonesia.

4921
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Setidaknya, telah disiapkan 83 pertanyaan yang akan diajukan kepada sampel dengan cara wawancara langsung.

Dalam rangka mendukung hal tersebut serta mendorong partisipasi aktif Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama BPS setempat menggelar Coffee Morning Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ke OPD Lingkup Provinsi Sulsel yang berlangsung, di Command Center Lantai 4 Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (20/5/2022).

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat menyatakan, jika data merupakan urat nadi dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.

“Kalau ada data yang tidak akurat, tentu juga pengambilan keputusannya tidak akurat. Kalau pengambilan keputusannya tidak akurat, ujung-ujungnya tidak efektif dan efisien. Kalau tidak efektif dan efisien, kerugian negara di depan mata, pemborosan,” ungkap Abdul Hayat.

Menurutnya, sesuai kesepakatan bersama diharapkan data-data yang ada menjadi satu data untuk Indonesia, sebagaimana yang dikemukakan juga oleh Presiden Joko Widodo.

Ia juga mengatakan, jika data yang dipelihara dengan baik menjadi big data, maka semua hal yang dilakukan akan murah.

“Tinggal bagaimana pemutakhiran data, updating data, verifikasi dan validasi data yang terus-menerus harus dilakukan, karena tidak ada yang seratus persen akurat. Tetapi dengan verifikasi dan validasi data yang terus-menerus dilakukan, Insya Allah dapat meminimalisir tingkat errornya,” ujar dia.

Abdul Hayat juga menekankan pentingnya pemahaman tentang data, untuk semua orang dan semua orang bertanggungjawab untuk data.

Sementara itu, Kepala Diskominfo-SP Provinsi Sulsel, Amson Padolo yang didapuk sebagai moderator kegiatan, dalam pengantarnya menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta yang hadir untuk dapat membantu kerja BPS.

“Jangan kita melihat bahwa Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini merupakan wewenang atau kerja BPS saja, tetapi ini merupakan tanggung jawab kita sebagai aparatur pemerintah yang mengelola terkait dengan data. Jadi, kenapa kita hanya mengundang OPD tertentu yang terkait dengan data dan sensus, agar ini lebih maksimal”, sebut Amson.

Di tempat yang sama, narasumber kegiatan yang juga Kepala BPS Provinsi Sulsel Suntono berharap, melalui sosialisasi tersebut dapat menghasilkan data statistik yang berkualitas, termasuk data statistik sektoral yang dikelola oleh OPD Lingkup Provinsi Sulsel.

“Ketika data yang dikelola oleh bapak/ibu itu bagus, maka itu peran kami sebagai pembina statistik sektoral itu sudah kami tunaikan walaupun belum paripurna. Tetapi manakala data yang ada di bapak-ibu itu kualitasnya masih belum bagus, itu mengandung tanggung jawab BPS sebagai lembaga pembinanya. Oleh karena itu, kami pun secara terus-menerus dan secara bertahap juga berkoordinasi dengan Diskominfo-SP Provinsi Sulsel selaku walidata, agar supaya statistik sektoral yang dikelola oleh bapak-ibu di OPD ini berangsur-angsur menjadi lebih baik,” tandas dia.