Berita

7 Preman dan Debt Collector yang Bentak-bentak Polisi Berhasil Diringkus

×

7 Preman dan Debt Collector yang Bentak-bentak Polisi Berhasil Diringkus

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi penangkapan terhadap pelaku kriminal. (foto: shutterstock).

TEROPONGNEWS, JAKARTA – Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyatakan pihaknya telah meringkus tujuh preman dari dua kelompok, tiga di antaranya adalah debt collector yang viral gegara membentak anggota Bhabinkamtimas dalam perkara perampasan paksa mobil Selebgram Clara Shinta.

1513
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kombes Hengki menyebutkan bahwa polisi sampai melakukan pengejaran ke Saparua di Provinsi Maluku, untuk mencokok salah seorang debt collector berinisial LW.

“Satu pelaku kami kejar sampai Saparua Ambon,” ujar Kombes Hengki kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Menurut dia, tujuh preman yang ditangkap itu saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Hengki melanjutkan, gerak cepat penangkapan debt collector ini dilakukan sesuai komando dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran yeng meminta jajarannya segera menindak preman.

“Tidak boleh ada kelompok manapun yang bergerak di atas hukum. Negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme,” tutur Hengki.

Menurut Hengki, debt collector yang bekerja dengan cara-cara kekerasan, sejatinya sudah melawan mekanisme hukum yang telah diatur dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Tidak ada lagi hak eksekutorial bagi debt collector. Apabila tidak ada kesepakatan antara debitur dan kreditur. Debitur menolak menyerahkan kendaraannya hal itu harus melalui penetapan pengadilan dengan kata lain tidak boleh dipaksa,” ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengaku darahnya mendidih begitu mendengar kabar debt collector kembali membuat onar di wilayah hukumnya.

Dia pun mengategorikan debt collector pembuat ulah itu sebagai preman. Fadil mengaku sampai-sampai tidur jelang pagi setelah mendengar ada aparat keamanan dimaki-maki oleh penagih utang.

“Saya lihat preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 WIB. Darah saya mendidih itu, saya lihat itu anggota dimaki-maki begitu,” kata Irjen Fadil Imran dikutip dari akun Instagram @kapoldametrojaya, Rabu (22/2/2023).

Fadil lantas meminta para bawahannya tidak pandang bulu dalam menindak tegas para debt collector yang kerap meresahkan warga.

“Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi. Sedih hati saya itu bolak-balik yang debt collector macam itu. Jangan biarkan dia, lawan, tangkap jangan pakai lama,” ujar Irjen Fadil.