Berita

3 Dari 17 Jenazah Korban Kebakaran Double O Sorong Teridentifikasi

×

3 Dari 17 Jenazah Korban Kebakaran Double O Sorong Teridentifikasi

Sebarkan artikel ini
Kabiddokes Polda Papua Barat, Kombes dr Bambang Pitoyo Nugroho. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri menerima 17 jenazah korban kebakaran Tempat Hiburan Malam (THM) Double O Sorong, untuk diidentifikasi di Sele Be Solu Sorong. Hingga kini, 3 dari 17 jenazah berhasil diidentifikasi.

“Pada hari ini, Sabtu tanggal 29 Januari 2022 dari tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga jenazah. Yang pertama jenazah dengan nomor postmortem 003 dan nomor antemortem 005. Ini teridentifikasi sebagai Indah Sukmadani dikenal dengan nama DJ Indah Cleo jenis kelamin perempuan, usia 24 tahun asal dari provinsi Sumatera Barat, kabupaten Agam, “jelas Kabiddokes Polda Papua Barat, Kombes dr Bambang Pitoyo Nugroho, Sabtu (29/1/2022).

Dj indah Cleo teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis di kamar jenazah dan properti. Properti artinya aksesoris yang melekat di korban.

4623
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kemudian untuk jenazah kedua dengan postmortem 001 dan nomor antemortem 010 teridentifikasi sebagai Ferman Saputra, laki-laki usia 33 tahun asal dari Palembang. Ferman teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi, pemeriksaan medis, pemeriksaan properti dan aksesoris yang melekat di jenazah.

Yang ketiga, jenazah dengan nomor postmortem 011 dan nomor antemortem nomor 007 teridentifikasi sebagai Vikram Kenoras jenis kelamin laki-laki, usia 23 tahun dari kota Sorong Papua Barat. Yang bersangkutan jenazahnya teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis dan properti.

Dijelaskan Kabid Dokkes, sebagian besar korbannya sangat sulit dikenali secara visual karena kebanyakan luka bakar nya luka bakar berat.

“Pada saat pengambilan data post mortem karena memang luka bakar berat, tim mengambil sampel yang diambil dari potongan tulang kemudian kita kirim ke laboratorium DNA Pusdok Polri yang pada hari itu juga sekitar tanggal Kamis 27 Januari, itu kita masih kirim dan Jumat kita kirim lagi. Pagi harinya sudah langsung tiba di sana, “terangnya.

Kabid Dokkes membeberkan, untuk pemeriksaan DNA tergolong rumit dan memerlukan waktu sekitar 7 hari. Jadi, masih ada 14 jenazah lagi yang belum teridentifikasi.

“Kita tidak berhenti, kita tetap melakukan proses identifikasi salah satunya melalui pemeriksaan DNA dan yang pasti prinsip dari identifikasi adalah kepastian, sehingga yang nanti kita serahkan ke keluarga memang benar-benar keluarga dari yang bersangkutan atau ahli warisnya, “pungkasnya.