BeritaPendidikan

Apresiasi Program Kemendikdasmen, Ini Pesan Khusus Ketua Presidium MNPK

×

Apresiasi Program Kemendikdasmen, Ini Pesan Khusus Ketua Presidium MNPK

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi.
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) Darmin Mbula menyampaikan apresiasi dan rasa syukur yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Ucapan terima kasihnya kepada
Abdul Mu’ti karena ia menganggap program-program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini sangat memberikan banyak manfaat, terutama bagi para pelajar di daerah.

“Mewakili 5.406 sekolah katolik dan 269 Yayasan Katolik dari 38 Keuskupan di seluruh Indonesia, bersujud syukur dan dan mengucapkan dari hati yang tulus iklis limpah terimakasih kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti yang telah memperhatikan sekolah sekolah di daerah 3 T yang selama ini sangat sulit mendapatkan guru berkualitas dari negara,” kata Darmin kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

Example 300x600

Ia mengaku senang dengan dikeluarkannnya Permendikdasmen no 1 tahun 2025 tentang pendistribusian guru ASN dan P3K sekolah sekolah Katolik. Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa MNPK akan terus mengenang jasa dan kebaikan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Adul Mu’ti.

“MNPK mendukung sepenuhnya program Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah demi terwujudnya pendidikan berkualitas unggul untuk semua, secara khusus Deeper Learning dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia hebat sert Makan Bergizi Gratis di sekolah serta kualitas dan kesejahteraan guru dan staff tenaga kependidikan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa Permendiknas merupakan bukti nyata tanda kehadiran negara hadir dalam pengakuan terhadap eksistensi sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik di Indonesia.

“Ini merupakan langkah penting dalam menghargai kontribusi pendidikan di sekolah sekolah Katolik dalam membangun karakter bangsa dan mendukung tercapainya cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sekolah-sekolah Katolik, sejak masa sebelum Kemerdekaan hingga kini, telah berperan dalam mencetak generasi bangsa yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat,” tuturnya.

Ia menuturkan hal itu sudah sesuai dengan semangat UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Permendikdasmen No 1 Tahun 2025 adalah bukti konkret dari dukungan negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan unggul di seluruh Indonesia, dengan memberikan perhatian khusus pada pemerataan kesempatan bagi sekolah-sekolah swasta, termasuk yang dikelola oleh Katolik.

“Kebijakan ini memastikan bahwa sekolah-sekolah Katolik yang selama ini turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat memperoleh akses yang lebih luas terhadap tenaga pendidik profesional melalui distribusi ASN dan P3K secara adil dan transparan. Dengan demikian, Permendikdasmen ini bukan hanya mendorong pemerataan kualitas pendidikan, tetapi juga mengakui dan memperkuat kontribusi positif sekolah-sekolah Katolik dalam membentuk generasi muda yang berkualitas, berkarakter, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, bermoral dan siap berkontribusi bagi pembangunan bangsa yang adil dan makmur,” lanjutnya.

Dirinya juga berharap sebagai MNPK agar kebijakan pendistribusian ASN dan P3K dapat berjalan dengan sukses dann terkoordinasi dengan baik di tingkat Kabupaten dan Provinsi, karena perlu ada sistem yang transparan dan terintegrasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sekolah swasta termasuk yang dikelola oleh Katolik. Hal itu guna memastikan bahwa kebutuhan tenaga pendidik di sekolah-sekolah Katolik terpenuhi secara adil dan merata, tanpa diskriminasi.

“Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan pelatihan dan pemahaman kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendistribusian, agar tidak ada diskriminasi dan sekolah-sekolah swasta dapat memperoleh akses yang setara terhadap tenaga pendidik yang berkualitas. Dengan koordinasi yang tepat dan kebijakan yang inklusif, diharapkan pendidikan yang merata dan berkualitas dapat tercapai, tanpa memandang status sekolah, demi kemajuan pendidikan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.

Example 300250