BeritaPILKADA 2024

Tak Terima Kekalahan, Tim Pemenangan RIDO Cari-cari Kesalahan di Pilkada Jakarta

×

Tak Terima Kekalahan, Tim Pemenangan RIDO Cari-cari Kesalahan di Pilkada Jakarta

Sebarkan artikel ini
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), di Jakarta, Minggu (6/10/2024). Foto: ist.
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti memberikan tanggapan atas pernyataan Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).

Ray menyinggung perihal suara pasangan calon Cagub-Cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno lebih kecil dari angka golongan putih (Golput).

Example 300x600

Menurut dia, komentar tersebut justru menunjukkan indikasi bahwa tim RIDO masih belum menerima kekalahan mereka. Lalu terkesan hanya siap melawan kotak kosong.

“Kalau soal itu, ada yang lebih parah. Makanya, mengapa mereka harus menyinggung soal Golput? Mereka (KIM) seharusnya menyoroti keberanian untuk menghadapi lawan yang sesungguhnya, bukan hanya melawan kotak kosong,” ujar Ray saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Ray juga menyinggung soal banyaknya kandidat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang hanya melawan kotak kosong dalam beberapa kontestasi politik. Lantas hal tersebut sejatinya menjadi cerminan Tim Pemenangan RIDO dalam melontarkan kritik ke pasangan calon lainnya.

“Seharusnya menjadi bahan refleksi bagi tim RIDO sebelum mengkritik pihak lain,” jelasnya.

Ray menilai, upaya Tim Pemenangan RIDO mencari alasan atas kekalahan mereka sangat lemah dan tidak berdasar. Bila dilihat dari pertnyataan-pernyataan sebelum jelas tak menerima kekalahan.

“Lalu mereka mencari faktor-faktor yang dianggap memengaruhi hasil, salah satunya soal undangan pemilih (C6), tapi itu sangat kecil dan lemah,” ucapnya.

Menurut dia, analisis berupa suara Pramono-Rano kalah dari angka Golput tidak relevan. Karena faktanya, pasangan RIDO sendiri justru lebih buruk lagi dibandingkan angka Golput.

“Kalau Pramono-Rano kalah dari Golput, pasangan RIDO ini lebih parah lagi. Apa tidak malu meminta putaran kedua?” tegasnya.

Lebih lanjut, Ray menyoroti upaya tim RIDO untuk mengajukan gugatan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kalau mereka sudah kalah dari Golput, kok masih ngotot untuk putaran kedua? Saya melihat dasar mereka untuk menggugat ke MK terkait tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) tidak cukup kuat,” katanya.

Namun, Ray juga mengingatkan bahwa hasil akhir tetap bergantung pada pertimbangan hakim MK.

“Di Republik ini, kalau aturan menghambat tujuan, ya aturannya yang diubah. Kita lihat saja nanti bagaimana pertimbangan hakim,” tutupnya.***

Example 300250