TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta menggandeng Bank DKI, meluncurkan LarataPay, fitur terbaru pada aplikasi LRTJ Apps untuk memudahkan pelanggan dalam pembelian tiket LRT Jakarta, melalui pembayaran digital menggunakan telepon pintar.
Peluncuran LarataPay di Stasiun Velodrome tersebut berbarengan dengan agenda perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-5 operasi komersial LRT Jakarta pada 1 Desember 2024. Anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini beroperasi komersial perdana pada 1 Desember 2019.
Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra menjelaskan, LarataPay dirancang untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan yang membeli tiket agar memanfaatkan pembayaran digital, bisa menggunakan scan barcode atau QRIS.
“Aplikasi ini diharapkan menjadi solusi perjalanan modern, yang ke depannya juga akan mendukung berbagai transaksi pembayaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan efisien bagi para pelanggan,” kata Hendri saat ditemui wartawan di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta dikutip Rabu (4/12/2024).
Saat ini LRT Jakarta Fase 1A Stasiun Pegangsaan Dua-Stasiun Velodrome (5,8 km) telah beroperasi lima tahun, dengan rata-rata mengangkut sekitar 3.300 penumpang per hari. Hendri berucap, selama lima tahun ini LRT Jakarta sudah melayani 3,8 juta penumpang.
Hendri menuturkan, pencapaian membanggakan LRT Jakarta lainnya yang harus diungkap seperti standar minimum pelayanan (SPM) dan on time performance di atas 99 persen. Selain itu, Stasiun LRT Jakarta sudah terintegrasi dengan angkutan massal TransJakarta dan Mikrotrans.
“Kemudian pembangunan sarana dan prasarana iklusif, dukungan terhadap ekonomi kreatif, program edu tour inovasi pemberdayaan lahan untuk pertanian perkotaan, hingga metode pembayaran digital LarataPay,” katanya.
Hendri mengaku, hingga saat ini LRT Jakarta masih banyak belajar untuk dapat berkembang lebih baik. Terlebih, saat ini sedang dibangun Fase 1B yang menghubungkan Stasiun Velodrome-Stasiun Manggarai, ditargetkan selesai pada kuartal IV-2026 atau paling lambat pada kuartal I-2027.
“Kami senantiasa berusaha berbenah dan belajar untuk menghadirkan layanan transportasi publik yang aman dan nyaman untuk kebutuhan warga Jakarta,” tuturnya.
Ia berharap dengan bertambahnya fase 1B LRT Jakarta rute Stasiun Velodrome sampai ke Stasiun Manggarai, bisa melayani 60.000 penumpang per hari jika project ini sudah rampung.
“Semoga penumpang akan meningkat lebih jauh lagi ke depannya. Kita berharap pembangunan ini berjalan dengan lancar sehingga kami dapat mengoperasikannya pada tahun 2027 sampai ke Stasiun Manggarai,” kata Hendri.
Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin meminta LRT Jakarta untuk berelaborasi dan berimprovisasi agar lebih matang dan profesional di tahun operasional ke-5.
“Kami sebagai holding tentunya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada LRT Jakarta sampai dengan hari ini kegiatan operatorship yang dilakukan banyak akselerasi dan inovasi yang dilakukan oleh LRT Jakarta sebagai transportasi modern berbasis rel,” ucapnya.
Iwan memprediksi, banyak tantangan yang dihadapi perusahaan ke depan. Maka itu, ia meminta jajaran LRT Jakarta tak henti melakukan research and development (R&D) untuk menghasilkan strategi dan inovasi guna menarik penumpang beralih dari kendaraan pribadi dan memanfaatkan betul keberadaan kereta layang ini.
Mengenai dibangunnya Fase 1B Stasiun Velodrome-Stasiun Manggarai, Iwan meminta LRT Jakarta menanamkan konsep integrasi dan koneksi.
“Tentunya untuk kebaikan bersama menjadikan Jakarta benar-benar menjadi kota global dengan adanya sistem aksesbilitas dan transportasi modern sehingga mobilisasi penumpang-penumpang atau masyarakat Jakarta dalam berkegiatan sehari-hari dapat terlayani dengan sempurna,. Sehingga semua orang bisa merasakan kenyamanan LRT Jakarta, dibandingkan transportasi atau kendaraan pribadi,” ucap Iwan Takwin.
Dalam seremonial potong tumpeng merayakan HUT ke-5 operasi komersial yang dihadiri Direktur Utama LRT Jakarta Hendri Saputra dan Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin, turut memeriahkan agenda ini Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati, hingga Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono.