TEROPONGNEWS.COM, BANDUNG – Investasi di Kota Bandung mencatatkan trend positif. Hingga bulan September 2024, realisasi investasi telah mencapai Rp 8,57 triliun, melampaui target tahun 2024 sebesar Rp7,3 triliun.
Atas capaian tersebut, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara mengatakan, pentingnya investasi yang tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, ia mendorong investasi di sektor padat karya dan ekonomi kreatif, karena sektor ini mampu mengintegrasikan potensi talenta lokal Kota Bandung.
“Investasi ini harus mampu menurunkan angka pengangguran terbuka yang masih di angka 7,4 persen, serta menyelesaikan masalah ketimpangan ekonomi. Kami mendorong investasi di sektor padat karya dan ekonomi kreatif, karena sektor ini mampu mengintegrasikan potensi talenta lokal Kota Bandung yang sudah diakui,” ungkap Koswara kepada wartawan, di Bandung, Kamis (21/11/2024).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin menyebut, pencapaian investasi tahun ini berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp6,34 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 2,23 triliun.
Beberapa sektor unggulan investasi meliputi transportasi, pergudangan, telekomunikasi jasa lainnya seperti industri kimia dan farmasi, hotel dan restoran, serta perumahan dan perkantoran.
“Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar dalam berbagai sektor, yang tentunya dapat menarik perhatian investor,” ujarnya.
Ronny juga menyebut, Bandung Investment Summit menjadi platform strategis, untuk mempromosikan peluang investasi di Kota Bandung. “Kami juga mengintegrasikan sektor besar dengan UMKM agar dampak ekonomi lebih luas dan inklusif. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi memberikan apresiasi terhadap peningkatan realisasi investasi tahun ini. Menurutnya, investasi berkualitas harus selaras dengan pembangunan berkelanjutan.
“Investasi bukan hanya soal nilai, tetapi juga dampaknya terhadap masyarakat. Kita harus memastikan investasi yang masuk mampu meningkatkan daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Asep.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris DPMPTSP Jabar, Deni Rusyana, mengungkapkan, Kota Bandung berada di posisi kelima dalam kontribusi investasi daerah di Jawa Barat, dengan capaian Rp8,57 triliun.
“Jawa Barat terus menjadi destinasi utama investasi di Indonesia. Namun, tantangannya adalah mendorong investasi yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga semua sektor usaha, mulai dari mikro hingga besar, dapat merasakan manfaatnya,” tegas Deni.
Keberhasilan Kota Bandung melampaui target investasi menjadi bukti komitmen pemerintah daerah, dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif.
Dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan inklusivitas, Kota Bandung terus menunjukkan daya saingnya, sebagai kota ramah investasi di tingkat nasional maupun internasional.