Berbicara sastra, berarti membahas kembali mengenai rekaman masalah yang disampaikan penulis kepada orang lain dalam bentuk karya-karya sastra. Sebenarnya apa itu sastra? Sastra merupakan bahasa sebagai medium penyampaiannya perasaan, pengakuaan dan ide, selain itu sastra juga merupakan ekspresif fakta artistic dan imajinasi sebagai manisfetasi kehidupan masyarakat melalui bahasa sebagai media dan memberikan efek positif.
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, dunia kesusastraan pun ikut mengalami perkembangan dan pergeseran dari rana modern, sehingga Sastra ikut menyesuaikan diri. Hal ini dapat dilihat dari munculnya istilah-istilah baru seperti sastra digital.
Kehadirnya sastra digital merupakan transformasi baru sehingga memberikan peluang terhadap penulis yang ingin mengekspor tulisannya kepada para audience dengan jangkauan yang lebih luas. Sebelum era perkembangan teknologi, karya sastra hanya dimuat dalam bentuk media cetak. Itulah kenapa, peran sastra digital sangat membantu penulis untuk mengeksplorkan tulisan, khususnya melalui media digital.
Bagaimana kaitan sastra sebagai cermin kehidupan?
Banyak orang yang tidak tahu, bahwa karya sastra bukan semata-semata hasil imajinasi, melainkan potret kehidupan manusia, dimana penulis menceritakan masalah social, budaya, dll yang dialaminya, sehingga penulis mengambarkan keadaan masyarakat serta menjadikan sastra sebagai alat untuk menyampaikan atau mendorong suara-suara yang tidak pernah didengarkan atau suara terpinggirkan.
Biasanya penulis menyajikan dalam berbagai bentuk, salah satunya novel yang mencermikan kehidupan manusia, contohnya “Bungkam” novel karya JS Khairan, cerita tersebut mengajak pembaca ikut merasakan keadaan politik yang terjadi di Indonesian, selain Novel, puisi dan cerpen juga sering dijadikan cermin kehidupan masyarakat saat ini, yang pada dasarnya sastra mencerminkan kehidupan saat ini.
Sastra bukan hanya tentang ungkapan, tetapi juga tentang hubungan yang dibangun dan kesadaran yang diciptakan. Melalui setiap karya sastra pembaca dapat merenungkan kehidupan pengalaman yang rumit yang dialami oleh penulis.
Peran Sastra sebagai hasil karya cipta manusia mempunyai hubungan yang erat dengan kehidupan manusia itu sendiri, walaupun suatu karya itu dihiasi dengan imajinasi yang dihadirkan oleh pengarang.
Karya sastra tidak hanya sebagai pelipur lara tetapi juga menyampaikan etika sehingga ada pembelajaran positif atau memberikan informasi tambahan terhadap pembaca, biasanya karya sastra juga alat untuk mewariskan budaya dan kearifan local.
Sastra bukan hanya tentang ungkapan, tetapi juga tentang hubungan yang dibangun dan kesadaran yang diciptakan. Melalui setiap karya sastra pembaca dapat merenungkan kehidupan pengalaman yang rumit yang dialami oleh penulis.
Semakin banyak suara masyarakat yang disalurkan pada karya sastra mendorong kita untuk mempunyaui rasa peka terhadap keadaan sekitar kita atau di berbegai daerah.
Lewat karya sastra, kita dapat mengetahui pandangan terhadap kenyataan
lingkungan social yang ada di sekitarnyaa. Sastra tidak hanya mengambarkan tentang perjuangan atau menyampaikan harapan dan keberanian dari penulis, serta memberikan empati yang mendalam untuk pembaca.
Dalam konteks keadilan sosial, sastra dapat berfungsi sebagai jembatan untuk mengangkat isu-isu penting seperti tidak adanya keadilan social, diskriminasi warna kulit dan rambut, makin banyaknya pengangguran, kemiskinan makin meningkat, dll.
Dengan kata lain, memanfaatkan sastra digital untuk kepentingan positif sangat memberikan dampak terhadap perkembangan zaman.