TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga merespons terkait sejumlah mantan calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta.
Ia menyebut, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dari setiap partai di KIM Plus tidak melakukan pendekatan hingga ke akar rumput. Karena hanya elit partai yang menetapkan kelayakan cagub-cawagub menurut kaca matanya sendiri.
“Elite DPP Partai terkesan enggan mendengarkan suara akar rumput atau kader di level bawah,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/11/2024).
Jamiluddin menjelaskan, sangat wajar bila hal tersebut kini terjadi terhadap KIM Plus. Hasilnya ada kader partai yang tidak solid mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
“Tanpa menggunakan pendekatan bottom up, akan ada kadernya yang tidak satu suara dengan keputusan yang diambil DPP partainya,” jelasnya.
Lebih jauh, Jamiluddin menegaskan, selama DPP partai meminta kadernya harus tegak lurus dan tidak boleh menolak semua keputusan yang sudah diambil DPP partai. Apalagi akan ada sanksi pemecatan atau dikucilkan dari partai nantinya.
“Jadi, selama DPP partai menetapkan cagub yang diusung menggunakan pendekatan top dow, maka selama itu pula akan ada kadernya yang berseberangan dengan keputusan partainya,” katanya lagi.
“Hanya saja ada yang terbuka menyatakan penolakan tersebut, tapi lebih banyak lagi yang menolak dengan cara diam,” pungkasnya.
Sebelumnya terberitakan, sejumlah mantan caleg DPRD DKI Jakarta dari KIM Plus memberi dukungan kepada pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Hal itu disampaikan oleh salah satu mantan Caleg PKB, Ahmad Syukri secara terbuka memberi dukungan ke pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Ummat.
“Iya, berdasar pada keinginan dari konstituen kami yang menginginkan kami untuk membantu memenangkan pasangan Pak Pram dan Bang Doel,” katanya di Kediaman Pramono Anung, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Ahmad mengatakan, baginya dan beberapa perwakilan lain, sosok Pramono-Rano merupakan sosok pemimpin yang memanusiakan manusia. Serta dinilai dapat membuat kondusivitas dalam pembangunan di Jakarta.
“Pemimpin itu sebisa mungkin, jangan membuat kegaduhan. Jangan membuat kebisingan,” ucapnya.***
Adapun ketujuh politisi partai politik anggota KIM Plus tersebut adalah H. Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), Redim Okto Fudin (Partai PKB). Kesemuanya adalah mantan calon legislatif DPRD Jakarta.***