TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tegal nomor urut 1, Bima Eka Sakti-Muhammad Saeful Mujab menggaungkan politik tanpa mahar dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Tegal 2024. Hal itu diungkapkan Bima saat menggelar konferensi pers di Rumah Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Sebagai langkah strategis, Bima-Mujab juga berupaya menjangkau warga yang berada di luar Kabupaten Tegal, termasuk di DKI Jakarta, agar dapat lebih mengenal potensi Tegal
Bima mengatakan, bersama Mujab ingin menunjukkan bagaimana cara berpolitik yang mengedepankan visi-misi dan gagasan. Bukan melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan mempraktikkan politik uang.
“Bima-Mujab memiliki politik yang memang kita gaungkan dari awal politik tanpa mahar, politik tanpa menyebarkan uang-uang untuk membeli masyarakat,” kata Mujab saat ditemui Teropongnews di Rumah Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Sebagai tokoh muda, Bima-Mujab memiliki cara tersendiri agar kelompok Milenial dan Gen Z di Kabupaten Tegal melek akan politik. Bima menyebut, menyampaikan gagasan secara langsung dan lebih santai dinilai lebih efektif, tentunya dikemas dengan gaya anak muda zaman sekarang.
“Kita menjadi contoh keterwakilan mereka jadi yang jelas, kami menggunakan penyampaian politik penyampaian gagasan dengan cara yang ringan,” jelasnya.
“Dengan cara duduk bareng, ngobrol bareng dengan suasana yang enak dan kita berusaha menceritakan bagaimana pengalaman lebih kayak story telling,” sambungnya.
Lebih lanjut, jika terpilih nanti dirinya bersama Mujab ingin melihat warga sejahtera. Dengan menciptakan birokrasi yang bersih dan menjadikan Kabupten Tegal sebagai ikon pertumbuhan ekonomi.
“Meskipun kita terwakilan dari generasi Z dan Milenial tapi jelas kami harapan dari mulai usia dalam kandungan sampai usia lanjut kita ingin menyejahterakan Kabupaten Tegal dengan visi kita Kabupaten Tegal Maju, Bahagia, Menyala,” ungkapnya.
Di sisi bersamaan, Mujab mengatakan, kaum muda bukan suatu objek yang pasif. Melainkan dengan memperbanyak diskusi bisa menyediakan masa depan yang lebih terbuka dari berbagai kalangan tanpa melihat latar belakang ekonomi.
Menurutnya, visi-misi dan gagasan yang ditawarkan bisa membuat warga memiliki pola pikir yang positif. Khususnya anak muda sebagai yang notabene ialah penerus bangsa.
“Kabupaten Tegal harus bisa menjadi ruang bagi para anak muda untuk bisa berkembang dan berkreasi,” katanya.***