TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Ananta Wiyogo mengatakan Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dengan membukukan laba bersih mencapai Rp285 miliar pada Semester I-Tahun 2024.
“Lebih tinggi 17% dibandingkan pencapaian Juni 2023 (year on year) yang sebesar Rp243 miliar,” kata Ananta Wiyogo dalam keterangannya dikutip Selasa (1/10/2024).
Ananta menyebutkan, peningkatan ini mencerminkan kinerja yang solid dari SMF di tengah tantangan ekonomi. Di sisi bersamaan pertumbuhan aset turut meningkat 13 persen.
“Pada Semester I-Tahun 2024, SMF mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp51,82 triliun, meningkat 13% dari Rp45,70 triliun pada akhir 2023,” ujarnya.
Di sisi bersamaan, melalui program Tanggung Jawab Sosial (TJSL), perseroan turut mendukung pengentasan backlog kelayakan hunian di Indonesia.
“Melalui program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh senilai Rp36,4 miliar untuk 521 rumah di 24 wilayah di Indonesia yang tersebar di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara,” tuturnya.
SMF sebagai Sekretariat Ekosistem Perumahan secara aktif melakukan kajian dan memberikan masukan kebijakan untuk meningkatkan pembiayaan perumahan, salah satunya melalui penyusunan policy paper yang merupakan hasil kolaborasi SMF Research Institute bersama Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Kemenko Perekonomian.
“Policy Paper tersebut menghasilkan rekomendasi beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sektor perumahan, di antaranya seperti program perumahan yang tersegmentasi, pembiayaan bagi pekerja informal, asset recycling, serta peningkatan peran pemerintah daerah,” ucapnya.
SMF juga turut mendukung Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) untuk penyediaan pembiayaan perumahan hijau dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan menyalurkan dana hibah dari build change sebesar 50.000 USD untuk pilot project IGAHP bersama BPR Nusamba Cepiring di Kendal, Jawa Tengah dan BPRS Patriot Bekasi, Jawa Barat.
Ananta menyebutkan, hingga akhir tahun 2024, SMF akan berfokus pada pencapaian target bisnis sebagai liquidity provider bagi lembaga keuangan agar penyaluran pembiayaan perumahan dapat terus bertumbuh serta mendukung program pemerintah dalam KPR FLPP sebagai salah satu upaya untuk pengentasan backlog perumahan.
“Optimalisasi peran SMF dalam sekretariat ekosistem pembiayaan perumahan juga akan terus dilakukan melalui kajian-kajian komprehensif yang dilakukan melalui SMF Research Institute serta monitoring implementasi pilot project dan memperluas potensi kerja sama pendanaan untuk IGAHP,” katanya.