TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), akan terus menjaga dan memupuk toleransi umat agama sebagai salah kunci kekuatan mendorong Jakarta maju di tengah kemajemukan warganya.
Dalam kunjungan ke pemuka Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) di Jakarta Utara dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jakarta Timur pada Jumat 11 Oktober, para pemimpin umat Kristen menyematkan harapan agar pasangan calon nomor urut 1 bisa terus memupuk toleransi antar umat beragama sebagai modal dasar menyongsong Jakarta yang maju di bawah kepemimpinan yang baru.
”Kepada pemimpin-pemimpin yang baik, yang memang punya kapasitas dan yang terutama bisa menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya di Jakarta. Menjaga toleransi dan keadilan. Saya lihat Ridwan Kamil-Suswono adalah pasangan yang akan menjadikan Jakarta aman dan nyaman. Jakarta yang menjadi berkat bagi Indonesia,” ungkap Pendeta PGPI Jason Balompapueng.
Di hadapan Pendeta Jason dan jajaran pimpinan PGPI, Ridwan Kamil menyampaikan rasa harunya atas sambutan hangat yang diberikan kepada pasangan RIDO. Apalagi, tokoh-tokoh PGPI juga mengikuti dan mengapresiasi hasil kerja Kang Emil di bidang keagamaan saat masih menjadi wali kota Bandung dan gubernur Jawa Barat.
”Saya terharu karena salah seorang pendeta mengaminkan apa yang pernah saya kerjakan dalam menjaga keharmonisan. Indeks kerukunan beragama di Jawa Barat memang meningkat di zaman kami menjabat dan itu dilihat oleh beliau-beliau. Mereka yakin pasangan RIDO akan membawa Jakarta lebih toleran, lebih adil, lebih tenang, aman untuk seluruh umat beragama,” ujar Kang Emil.
Dalam silaturahmi dengan para pemuka PGPI dan HKBP, pasangan RIDO mengungkap komitmen untuk menghadirkan rasa aman dan tenang dengan berlaku adil bagi segenap pemeluk agama di Jakarta.
“Selama 10 tahun saya wali kota dan gubernur terdahulu, saya terus berupaya memberikan perlindungan dan rasa aman serta mempermudah proses perizinan rumah ibadah. Semakin banyak yang beribadah harusnya menjadi keberkahan bagi kita. Membuat kita senang karena artinya orang-orang semakin dekat dengan Tuhan. Lantas buat apa dipersulit atau dipersekusi?,” ucap Ridwan Kamil.
“Sudah menjadi kewajiban negara untuk mempermudah perizinan rumah ibadah. Kadang ada problem dengan dinamika sosial di masyarakat, itu menjadi tugas negara untuk mensosialisasikan. Negara perlu hadir untuk mengedukasi dan mensosialisasikan nilai-nilai toleransi,” tambahnya.
Pendeta Bernard Manik sebagai pemimpin HKBP distrik VIII Jakarta menambahkan memupuk toleransi dan merajut keharmonisan seyogyanya tak terbatas pada umat beragama saja, namun juga antar suku bangsa. Apalagi, warga Jakarta memiliki latar belakang yang beragam dari seantero negeri.
“Kunjungan pasangan calon ini saya pikir sangat layak untuk diapresiasi ketika semua elemen masyarakat boleh dilihat, dihargai, dan dimaknai sebagai bagian dari bangsa. Tidak secara parsial, tapi sebagai suatu kesatuan. HKBP dalam hal ini sangat ingin dan membuka diri untuk berperan dalam pembangunan bangsa, untuk bersama-sama melihat bahwa kita semuanya satu, tidak terpecah-pecah,” kata Pendeta Bernard.
“Kunjungan Bapak Calon Gubernur adalah titik awal untuk membuka persamaan kita ke depan. Jika Tuhan berkenan, maka jabatan memimpin Jakarta akan diemban oleh Bapak Ridwan Kamil,” tuturnya.