TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) perdana di bulan Oktober, Selasa (1/10/2024), di kawasan Jalan Pantai Mardika.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIT ini, merupakan salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi, dan juga menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok.
“Masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan harga yang terjangkau. Sehingga terjadi perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian daerah,” kata Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, yang juga Plt. Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Ronald H. Lekransy kepada wartawan, di Balai Kota Ambon, Selasa (1/10/2024).
Lebih jauh, Lekransy mengatakan, GPM menjadi salah satu implementasi strategi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dikoordinasikan oleh OPD teknis, seperti Dinas Perindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta dinas Perikanan dengan menjual bahan kebutuhan pangan yang lebih murah, dibandingkan harga pasar.
Diantaranya, beras premium Rp. 65.000/5 kg, Beras SPHP Rp. 61.000/5 Kg, Telur Ayam Rp.53.000/Rak, Minyak Goreng Rp. 14 000/Botol, Bawang Merah Rp. 25. 000/Kg, Bawang Putih Rp. 35.000/Kg, Sayur Sawi/Bayam/Kangkung Rp. 6.000/ikat, Cabe keriting Rp. 35.000/Kg, Cabe rawit Rp.40.000/kg, dan Gula Pasir,Rp 16.000/kg.
Lekransy berharap, masyarakat dapat memanfaatkan GPM untuk berbelanja kebutuhan bahan pangan, dengan harga lebih terjangkau, karena telah disubsidi oleh pemerintah.
“Pemkot melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon terus berkoordinasi dengan semua pihak, sehingga ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali dan kegiatan ini berlangsung tidak hanya saat ini, namun secara kontinyu,” tutup dia.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon perkembangan inflasi pada bulan Agustus 2024 yakni untuk Month to Month (M-to-M) mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, year to date (y-to-D) inflasi 2,08 persen sedangkan angka inflasi Year on Year (YoY) sebesar 3,46 persen.