Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaPendidikan

Lestarikan Bahasa Papua, Tim PKM Unvic Sorong Gelar Gerakan LABEPA

×

Lestarikan Bahasa Papua, Tim PKM Unvic Sorong Gelar Gerakan LABEPA

Sebarkan artikel ini
Suasana Kegiatan PKM Gerakan LABEPA guna menjaga toleransi sosial pada Anak di Rumah Belajar Egad Kairos Kota Sorong
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Victory Sorong menggelar gerakan Lestarikan Bahasa Papua (LABEPA). Kegiatan ini diselenggarakan di Rumah Belajar Egad Kairos Kota Sorong pada, Sabtu (12/10/ 2024)

Langkah itu dilakukan, karena penguasaan bahasa merupakan kunci dalam membangun identitas, rasa nasionalisme dan jembatan komunikasi secara global. Hal ini mencerminkan adanya keseimbangan untuk mencintai bahasa pemersatu (Indonesia), melestarikan bahasa daerah sebagai identitas budaya dan menguasai bahasa asing untuk bersaing secara global.

Example 300x600

Menyadari akan pentingnya hal tersebut, dosen Universitas Victory Sorong berkolaborasi bersama mahasiswa telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kegiatan itu diberi nama Gerakan LABEPA. Ini merupakan salah satu program kompetisi dosen, yaitu Program Hibah Kompetisi Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset daan Teknologi (DRTPM DIKTI).

Foto bersama Peserta dan Narasumber Kegiatan PKM Gerakan Labepa
Foto bersama Peserta dan Narasumber Kegiatan PKM Gerakan Labepa

Kegiatan PKM ini diselenggarakan bersama anak – anak Rumah Belajar Egad yang diketuai oleh Ketua Tim Sherly Gaspersz, S.Pd., M.Pd yang beranggotakan Marissa Swanda Tupamahu, S.Pd., M.Pd dana Frety Matahelumual, S.Sos., M.Si dan Mahasiswa Unvic Sorong dengan rangkaian kegiatan Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan, Monitoring dan keberlanjutan program.

Yang menjadi sasaran PKM ini yaitu Anak-anak Usia Sekolah Dasar dan Menengah Pertama di Rumah Belajar Egad Kairos Kota Sorong.

Perlu diketahui, bahwa rumah belajar Egad Kairos didirikan oleh salah putri Papua yang memberi perhatikan bagi perkembangan pendidikan dasar anak yaitu Ansri Nauw, S.Pd

Dimana penyampaian pemateri pertama yang bertajuk “Bahasa dan Toleransi”. Dalam pemaparan materi, pemateri pertama menyampaikan, terdapat tiga kelompok bahasa (bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing) dengan ragam budaya yang ada di Indonesia.

Oleh karena itu setiap anak perlu menghargai perbedaan yang ada disekitarnya karena kita Bhinneka Tunggal Ika”.Sementara materi kedua disampaikan oleh Ibu Yoke Malibela, S.Pd dari Komunitas Pecinta Bahasa Moi memberikan materi “Fayligin Moi” yakni memperkenalkan bahasa Moi kepada anak yang disajikan secara kreatif.

Ia berharap, “program ini, terus ada dan bisa berkembang, sehingga lewat program ini, bisa terus mengajar anak bangsa secara khusus di Tanah Papua dalam mengenal dan mencintai budaya lokal” ujarnya.

Saat memberi sambutan, Sherly berharap melalui kegiatan Gerakan LABEPA ini bisa memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat dan menarik bagi anak di Rumah Belajar Egad Kairos serta mampu meningkatkan pengetahuan kearifan lokal secara khusus bahasa daerah dan memaknai toleransi sosial dalam berkomunikasi dan mengenal budaya guna wujudkan Sorong Kota Bersama.

Kegiatan ini di sambut baik oleh founder rumah belajar Egad. Dimana dalam sambutannya dia, ‘”merasa senang dan berharap menjadi pengetahuan baru bagi anak tentang bahasa daerah yang ada di Papua dan saling belajar bahasa daerah lainnya sehingga bahasa tersebut dapat terus dilestarikan”.

Kemudian para tutor yang menjadi volunteer di rumah belajar adalah mereka yang memiliki pengalaman belajar dalam merencanakan konteks pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk diimplementasikan dikelas rumah belajar.

Tujuan dari kegiatan PKM ini yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak melalui penguatan bahasa indonesia, pengenalan bahasa daerah papua, dan bahasa Inggris dasar.

Selain itu, mengenalkan konteks kearifan lokal sehingga anak memiliki toleransi sosial dalam berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian anak dapat menghargai keragaman yang ada disekitarnya.

Reportase : Triani

Example 300250
Example 120x600