Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaPendidikan

Kuliah Umum PembaTIK Bahas Tiga Program Prioritas Badan Bahasa

×

Kuliah Umum PembaTIK Bahas Tiga Program Prioritas Badan Bahasa

Sebarkan artikel ini
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz. Foto: tangkapan layar.
Example 468x60
TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Sesuai misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengakselerasi guru-guru penggerak/komunitas profesi yang terampil dalam menerapkan pembelajaran digital, Balai Layanan Platform Teknologi Pusdatin Kemendikbudristek telah menyelenggarakan program peningkatan kompetensi TIK guru yang diselenggarakan sejak tahun 2017 hingga tahun 2024 ini melalui kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan.
PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK)
Program peningkatan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan dinas pendidikan dalam kegiatan Belajar, Mengajar, dan Berkarya untuk mendukung terciptanya Inovasi Pembelajaran Kolaboratif dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan Pemanfaatan Platform Teknologi.
Peningkatan Kompetensi TIK guru ini mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari 4 level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi & berkolaborasi.
Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024, diselenggarakan kuliah umum PembaTIK 2024 dengan tema Inovasi Pembelajaran Digital dengan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI), yang berlangsung secara daring melalui youtube ‘Rumah Belajar Kemdikbud’.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz menjelaskan
Pokok Bahasan yang pertama mengenai tiga program prioritas badan bahasa, kedua tentang tren global: disrupsi dan rantangannya, ketiga apa dan bagaimana kecerdasan artifisial, tren kepunahan bahasa daerah, pendekatan holistik revitalisasi bahasa daerah, pemanfaatan kecerdasan artifisial (KA) dalam revitalitasi bahasa daerah.
“Dalam tiga program prioritas badan bahasa meliputi literasi kebahasan dan kesastraan, perlindungan bahasa dan sastra, serta internasionalisasi bahasa indonesia,” kata Aminudin dalam kuliah umum secara daring.
Ia menjelaskan bahwa dalam kecerdasan artifisial dan pemprosesan bahasa alami, mayoritas konsumen memilih menggunakan chatbot untuk dapat membantu mereka daripada menunggu petugas costumer service untuk melayani mereka.
“Ternyata 62% pengguna itu lebih memilih menggunakan chatbot dari pada harus menunggu layanan oleh manusia, dan itu hanya ada 38%, artinya itu sudah dimulai ada pergeseran dari expect layanan dari lembaga-lembaga pemberi layanan itu sendiri ketika berhubungan dengan penggunanya. Ini adalah satu bukti teknologi betul-betul mempengaruhi pola atau cara orang berkomunikasi,” jelas dia.
Dalam materi kuliah umum ini, baginya yang utama terkait kepunahan bahasa daerah. Ancamannya ternyata kepunahan bahasa daerah, bukan sesuatu yang ekslusif khusus untuk Indonesia.
“Dari data yang dirilis oleh UNESCO dari 7000an bahasa daerah yang ada didunia ini, setiap dua minggu ada kepunahan 1 bahasa daerah. Jadi dalam setiap 2 minggu, menurut data yang dirilis ada kepunahan. Dan di Indonesia, karena bahasa daerah ada banyak sekali, ada 718 bahasa daerah tingkat kepunahannya menjadi semakin kelihatan, karena penutur-penutur bahasa daerah kita tersebar pada daerah-daerah yang sangat luas dan jumlahnya sangat beragam,” ujarnya.
Ia menyatakan bahasa daerah semakin punah dikarenakan bahasa daerah jarang digunakan.
Dalam kuliah umum ini disampaikan tentang inisiatif strategis badan bahasa dalam pelestarian bahasa daerah di era digital dengan pengembangan penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah dan antarbahasa daerah.
“Salah satu tantangan utama dalam perlindungan bahasa daerah adalah kesenjangan komunikasi antara penutur bahasa Indonesia dan punutur bahasa daerah serta antarpenutur bahasa daerah yang berbeda.
Badan bahasa tengah menginisiasi proyek penerjemahan dari bahasa indonesia ke bahasa daerah dan sebaliknya, serta antarbahasa daerah. Proyek ini bertujuan untuk memperluas aksesibilitas informasi diantara komunitas multibahasa.
“Proyek penerjemahan ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan pengetahuan antar komunitas bahasa di indonesia, serta mempromosikan penggunaan bahasa daerah di berbagai ranah,” tuturnya.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada tanggal 13 Juni 2024, tercatat 319.743 guru telah bergabung dalam kegiatan ini. Saat ini, rangkaian kegiatan PembaTIK 2024 telah sampai pada level 4, dimana 30 besar peserta terbaik dari masing-masing Provinsi di Indonesia akan mengikuti Level Berbagi dan Berkolaborasi yang dilaksanakan mulai tanggal 20 – 31 Oktober 2024.
Mereka merupakan calon Duta Teknologi yang menjadi penggerak pemanfaatan TIK di daerah representatif masing-masing. Sebagai salah satu rangkaian kegiatan.
Duta Teknologi adalah pendidik yang berhasil menyelesaikan PembaTIK sampai dengan level 4, dan terpilih menjadi peserta terbaik di setiap provinsi.
Duta Teknologi menjadi inspirator praktik baik dalam pemanfaatan platform teknologi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di provinsi masing-masing. Duta Teknologi juga menjadi mitra dinas pendidikan sebagai Jangkar Teknologi Pendidikan Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.
Example 300250
Example 120x600