TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menyapa warga Jl. Bentengan Mas II Sunter Jaya, Jakarta Utara, Senin (21/10/2024).
Kedatangan Pramono disambut oleh kesenian tradisional Betawi seperti tanjidor, ondel-ondel dan palang pintu.
Ratusan warga Sunter, yang kompak mengenakan kaos berwarna oranye, juga menyambut kedatangan Pramono. Mereka tampat berebut bersalaman dan berfoto bersama dengan pria asal Kediri itu.
Pramono juga sempat terlihat berjoget mengikuti jingle kampanyenya bersama sejumlah ibu-ibu saat berada di dekat tempat duduk yang telah disiapkan oleh panitia.
Saat sesi pembukaan, Toto, Ketua RW 03, memanfaatkan kesempatan untuk memberikan sambutan dengan mengadu kepada Pramono soal sengketa lahan antara warga dengan pihak Kodam.
“(Warga) sini sudah (memiliki) sertifikat dari tahun 2000, 2001, 2002 jadi hak milik dan HGB. Kenapa giliran 2018 ada klaim Kodam?,” kata Toto kepada Pramono.
Diungkapkan Toto, pihak Kodam mengatakan lahan tersebut sudah dimiliki sejak masa KNIL atau dari sekitar tahun 1950. Menurutnya, KNIL sendiri merampas tanah milik warga.
Tanah tersebut kemudian dikembalikan kepada BUMN, dalam hal ini pemerintah, setelah Belanda kembali ke negaranya.
Pemerintah kemudian membagi-bagi tanah tersebut untuk pelabuhan, tentara dan sebagainya. Namun tanah itu kemudian ditelantarkan.
“Saya aja disini dari tahun 70 pak. Jadi nggak dikutik-kutik. Tiba-tiba, Kodam datang,” ucap Toto.
Toto menduga sengketa ini muncul karena adanya proyek jalan tol.
“Ini kesian ibu-ibu nih. Udah banyak yang resah,” ujar Toto.
Ia pun berharap Pramono, jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta, bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Saya harapkan sekali lagi nih, benar-benar harus memperjuangkan masalah ini,” harap Toto.
Menanggapi aduan tersebut, Pramono mengatakan akan mempertemukan warga dengan pihak-pihak terkait. Karena, menurutnya, permasalahan apapun bentuknya ada ruang dialog untuk mendapatkan jalan keluarnya.
“Saya akan pertemukan, kebetulan kalau di kalangan pemerintahan saya ini sudah senior banget,” tutur Pramono.
“Nggak bisa kemudian katakanlah karena ini Kodam Jaya, masyarakat semuanya harus dilihat persoalan yang sebenarnya,” imbuhnya.
Saat ditanya awak media usai berdialog dengan warga, Pramono mengatakan akan mengecek terkait tumpang tindih lahan yang terjadi di kawasan itu.
“Karena lahannya tumpang tindih dengan Kodam Jaya, maka untuk itu perlu di cek kembali apakah memang betul permasalahan ini apakah ada tumpang tindih,” ucap Pramono.
“Meskipun kebenarannya bagaimana, kan aspek hukum yang menyelesaikan. Tapi saya akan membantu untuk memfasilitasi itu,” pungkasnya.***