Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

RS Medistra Temui Fraksi PKS DPRD DKI, Klarifikasi Soal Pelarangan Hijab

×

RS Medistra Temui Fraksi PKS DPRD DKI, Klarifikasi Soal Pelarangan Hijab

Sebarkan artikel ini
Manajemen RS Medistra dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta memenuhi undangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta di Ruang Rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/9/2024). (Foto: Ist.)
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka mengklarifikasi serta menyelesaikan persoalan pelarangan hijab terhadap calon pegawai tenaga medis yang akan diterima di lingkungan Rumah Sakit (RS) Medistra.

Manajemen RS Medistra dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta memenuhi undangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta di Ruang Rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/9/2024).

Example 300x600

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS periode 2024-2029, Muhammad Thamrin yang memimpin pertemuan tersebut.

Thamrin menyampaikan, silaturahmi ini diadakan untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya. Lantaran, banyak aspirasi yang masuk ke Fraksi PKS dan menanyakan bagaimana duduk permasalahannya.

Pria yang akrab disapa Kyai Thamrin ini menyambut baik kedatangan dari pihak manajemen RS Medistra. Langkah itu sebagai upaya dalam menyelesaikan permasalahan, agar tidak menjadi polemik yang berkepanjangan.

“Hari ini sudah clear (persoalan hijab). InsyaAllah ini juga berita gembira untuk umat Islam yang mau bekerja sebagai tenaga medis di RS Medistra, Direktur Utama (Dirut) RS Medistra dr. Agung Budisatria memang membolehkan dan memberikan keistimewaan kepada muslimah berhijab, tentu dengan seragam yang ditentukan pihak manajemen RS Medistra,” ujar Kyai Thamrin dikutip, Sabtu (7/9/2024).

Kyai Thamrin mengungkapkan, Fraksi PKS senang bertemu dengan pihak manajemen RS Medistra yang difasilitasi Dinkes DKI Jakarta.

Dia berharap, hal ini jadi keberkahan untuk umat Islam dan juga anak bangsa beragama lainnya, agar tidak ada lagi tindakan diskriminatif di negara yang menjunjung tinggi kebhinnekaan dan Pancasila sebagai dasar negara.

“Kami juga mengapresiasi atas sanksi yang diberikan manajemen RS Medistra kepada petugas yang melakukan wawancara secara diskriminatif tersebut,” kata Kyai Thamrin.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS Medistra dr. Agung menjelaskan bahwa polemik ini juga sudah diklarifikasi ke MUI DKI Jakarta dan MUI Pusat.

Ia mengaku bersyukur dan berterima kasih atas pertemuan ini yang sangat baik dan solutif. Sehingga pihaknya akan semakin baik serta inklusif untuk semua orang, termasuk terhadap calon tenaga medis RS Medistra.

“Menambahkan perbaikan, termasuk model seragam dan tidak ada larangan terkait memakai hijab, sehingga tidak ada lagi polemik dibawah,” kata Agung.

Di sisi bersamaan, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta dr. Savitri Handayana mengucapkan, terima kasih kepada Fraksi PKS yang telah menginisiasi pertemuan hari ini dengan RS. Medistra.

Dia menyampaikan, agar kedepan segala polemik yang ada dapat ditindak lanjuti oleh RS Medistra.

“Mudah-mudahan ini menjadi jawaban kepada masyarakat luas terhadap tindaklanjut yang dilakukan RS. Medistra,” sebut dr. Savitri.

Sementara itu, Legislator Fraksi PKS lainnya, Muhammad Subki menambahkan, hari ini semua permasalahan yang ada telah selesai.

Kedepan, ungkap dia, RS Medistra akan lebih baik lagi saat melakukan proses rekrutmennya. Lalu, pihak RS Medistra tidak melarang hijab untuk seluruh karyawannya.

“Tentu ini sangat luar biasa, semoga pertemuan ini membawa keberkahan untuk kita semua,” ujarnya.

Di akhir acara, Legislator Fraksi PKS Muhammad Fatih yang turut hadir juga menyampaikan tentang wujud toleransi di negara tercinta Indonesia ini.

Ia memberikan contoh bagaimana saat salah satu atlet voli Indonesia Megawati, yang pernah berkiprah dimancanegara dan menjadi dikenal sebagai atlet yang menjaga hijabnya.

“Semoga ini menjadi pelajaran semua pihak dalam menerapkan toleransi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” pungkas Fatih.

RS Medistra Tegaskan Tak Ada Larangan Penggunaan Hijab

Sebelumnya, RS Medistra menegaskan tidak melarang karyawannya dalam penggunaan hijab saat bekerja. Hal itu buntut viralnya di media sosial soal dugaan pelarangan terhadap dokter dan perawat dalam memakai hijab.

Direktur RS Medistra dr. Agung Budisatria menyatakan, pihaknya sama sekali tidak melarang para pekerja di RS Medistra untuk menggunakan hijab, terutama saat menjalankan aktivitas pekerjaannya.

“Dengan ini kami menegaskan bahwa RS Medistra sama sekali tidak melarang pengguna hijab bagi para pegawai,” ujar Agung dalam konferensi pers di RS Medistra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/9/2024).

Agung mengungkapkan bahwa sudah berkoordinasi dan Pemprov DKI Jakarta telah mengunjungi RS Medistra untuk menanyakan perihal masalah tersebut.

“Sebagaimana hal diatas kami sudah mendapatkan kunjungan dari kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI dan suku dinas kesehatan Jakarta Selatan,” ungkap dia.

“Dari hasil klarifikasi (kunjungan) tersebut tidak ada ketentuan larangan penggunaan hijab dan ketentuan tersebut juga sudah mengakomodir pemakaian seragam dan menggunakan hijab,” sambungnya.***

Example 300250
Example 120x600