TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Pasca keluarnya, pertimbangan dan persetujuan Majelis Rakyat Papua Barat Daya dan mendekati tanggal penetapan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berlaga dalam kontes Pilkada Provinsi Papua Barat Daya tingkat eskalasi politik semakin memanas.
Demostrasi pro dan kontra atas keputusan Majelis Rakyat Papua Barat Daya mewarnai hari – hari tersebut. Aparat dari Polda Papua Barat dengan kekuatan 500 personil sangat sigap mengawal setiap aksi demostrasi dengan mengedepankan penanganan preventif.
Kawat berduri dipasangkan oleh aparat kepolisian sekitar 50 meter dari Kantor KPU Provinsi Papua Barat Daya. Kawat berduri itu ternyata memiliki fungsi sebagai pembatas antara polisi dan massa pendemo. K
“Batas ini kita gunakan agar kita tidak langsung bersentuhan dengan massa aksi demo. Karena kalau kita bersentuhan langsungkan sangat mudah timbul gesekan. Ini pun sudah menjadi protap,” kata Kasatgaswil Operasi Mantap Praja Mansinam II 2024 Papua Barat Daya, Kombes Pol Budy Utomo kepada Teropong News.
Kombes Pol Budy Utomo akui bahwa aparat keamanan memberi ruang untuk menyampaikan aspirasi di muka umum. Namun pihaknya selalu sigap melakukan deteksi dini untuk mencegah aksi tidak menjurus anarkis.
“Ada selebaran ajakan tentu kita antisipasi. Kita punya Satgas Intel. Kita pertajam dan himbau agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib, ” ucap Kombes Pol Budi Utomo.
Kasatgaswil Operasi Mantap Praja Mansinam II Polda Papua Barat tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada massa pendemo, sebab aksi yang dilakukan berlangsung tertib.
“Kami dari Polda Papua Barat siap memberikan pelayanan maksimal terhadap aksi demo. Silahkan menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan UU, namun tentu harus tertib, ” ucap Kombes Pol Budy Utomo.