TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bersinergi dalam pengembangan energi panas bumi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu binary unit 30 MW dan Lahendong binary unit 15 MW.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan kerja sama PLN-PGE meliputi pengembangan PLTP cogeneration (binary unit) di lokasi wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi PGE dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW.
“Proyek ini dalam rangka percepatan transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional dalam pencapaian national determined contribution (NDC) serta program net zero emission,” katanya dalam rilis pers dikutip Jumat (20/9/2024).
Kolaborasi tersebut juga merupakan salah satu upaya pemerintah melalui BUMN dalam memaksimalkan potensi energi baru dan terbarukan untuk mencapai target net zero emission pada 2060.
Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan consortium agreement antara PLN IP dan PGE saat Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di Jakarta yang turut disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia sebagai pemilik potensi terbesar panas bumi sebesar 40 persen dari potensi dunia dengan perkiraan mencapai 24 ribu megawatt.
Oleh sebab itu, energi panas bumi harus terus dikembangkan agar optimal dalam memenuhi kebutuhan listrik rendah emisi dan mewujudkan ekonomi hijau.
“Negara kita, Indonesia juga berkomitmen menjadi bagian penting dari langkah-langkah dunia dalam membangun ekonomi hijau, dalam mengembangkan industri hijau, dalam melakukan transisi ke energi hijau. Ini komitmen yang sudah sering saya sampaikan di mana-mana,” kata Presiden Jokowi.