Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Wisata

Masuk 50 Besar Desa Wisata, Laha Jadi Sasaran Visitasi dan Penilaian Kemenparekraf

×

Masuk 50 Besar Desa Wisata, Laha Jadi Sasaran Visitasi dan Penilaian Kemenparekraf

Sebarkan artikel ini
Tim dari Kemenparekraf RI, yang melakukan visitasi dan penilaian lapangan di Negeri Laha, Kota Ambon, Kamis (12/9/2024). Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Negeri Laha menjadi sasaran visitasi dan penilaian lapangan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, karena masuk dalam 50 besar desa wisata dalam Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024.

Penilaian dilakukan oleh tim dari Kemenparekraf RI yang dipimpin oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Martini Mohamad Paham, Kamis (12/9/2024).

Example 300x600

Turut mendampingi tim, Plh. Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Robby Sapulette, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud), Rico Hayat, serta unsur terkait lainnya.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Martini Mohamad Paham dalam sambutannya mengatakan, perjalanan Laha sebagai desa wisata masih panjang ke depan, lantaran masih ada banyak hal yang harus dikembangkan.

“Yang pertama sumber daya manusia, karena itu kunci dari semuanya. Yang kedua tetap memelihara Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE, pengelolaan sampah, dan kelembagaan. Karena semua unsur tidak dapat bekerja sendiri,” katanya.

Kemenparkraf akan turut mendukung pengembangan wisata di Negeri Laha, dengan mencari mitra untuk berkerjasama, sehingga Laha dapat menjadi desa wisata mandiri di Kota Ambon.

Sementara itu, Plh Sekkot Ambon, Robby Sapulette memberikan apresiasi atas kesiapan Negeri Laha dalam ADWI tahun ini. Pasalnya, dengan pesona bawah laut (spot diving) dan atraksi budaya, Laha mampu melewati tahap penilaian se-Indonesia, hingga berada di posisi 50 besar.

“Ini merupakan tahun kedua Kota Ambon turut berpartisipasi dalam program ADWI, setelah sebelumnya Negeri Rutong, yang masuk peringkat IV dengan kategori Desa Wisata Digital tahun 2023 lalu,” kata dia.

Menurut Sapulette, dari visitasi dan penilaian lapangan yang dilakukan, didapati tantangan yang dihadapi Laha, yakni berkaitan dengan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sebagai salah satu aspek daya tarik wisata.

“Permasalahan yang kita hadapi adalah, berkaitan dengan produk-produk UMKM. Ada produksi, tapi market yang menjadi persoalan,” ungkapnya.

Olehnya itu, Sapulette meminta, agar PT Angkasapura yang menjadi bagian teritorial dari Negeri Laha, dapat membantu memasarkan produk UMKM.

Menurut Sapulette, General Manager (GM) PT. Angkasapura yang mengoperasikan Bandar Udara (Bandara) Pattimura di Negeri Laha, telah menyetujui dan akan memfasilitasi hal itu.

“Laha merupakan negeri binaan dari Angkasapura sendiri, sehingga dimintakan supaya produk-produk UMKM khususnya kuliner itu, untuk bagaimana dapat dipajang atau dijual di Bandar Udara Pattimura Ambon, agar bisa menjadi stimulan bagi perkembangan ekonomi yang ada di negeri setempat,” jelasnya.

Sapulette berharap, dari kesiapan Laha dalam berbagai kreiteria penilaian yang dilakukan Kemenparekraf, akan menorehkan prestasi terbaik bagi Kota Ambon di ajang ADWI tahun ini.

Di tempat yang sama, Kadisparbud Kota Ambon, Rico Hayat mengatakan, lima kriteria yang dinilai dalam visitasi ADWI yakni, daya tarik wisata, amenitas, digital, kelembagaan, dan sumber daya manusia, serta resiliensi.

Setelah itu, akan diikuti rapat penjurian akhir, serta malam puncak penganugerahan ADWI yang mengusung tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia”.

“Keberhasilan Negeri Laha dalam ajang ADWI 2024 ini, tidak lepas dari dukungan pemerintah negeri dan masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),” tandas Rico.

Example 300250
Example 120x600