TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung dan Rano Karno bersepakat tidak akan menggunakan politik identitas dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pramono mengatakan, politik identitas bukanlah hal penting. Menurutnya, yang menjadi prioritasnya jika terpilih nanti ialah mampu menyelesaikan permasalahan warga Jakarta.
Dia menyampaikan bahwa politik identitas merupakan kegiatan politik yang berdasarkan identitas individu. Hal itu, kata dia, menyangkut dari berbagai aspek seperti etnis, ras, suku, hingga agama.
“Jadi, kami betul-betul akan beradu program, gagasan, visi dan yang tidak kalah penting bagaimana menyelesaikan persoalan masyarakat Jakarta,” ujar Pramono kepada awak media di Jakarta dikutip, Senin (16/9/2024).
Pramono pun tak menyebutkan alasan untuk tidak menggunakan politik identitas dan etnisitas.
Namun, dia mengungkapkan, dampak dari politik identitas dapat menyerang golongan tertentu yang menimbulkan diskriminasi hingga radikalisasi.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa akan berpolitik dengan riang gembira demi mencapai tujuan untuk membahagiakan warga Jakarta.
“Politiknya harus politik riang gembira. Solid, persatuan, dan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan masyarakat Jakarta, ‘door to door’, dari gang ke gang akan kami lakukan,” kata dia memungkasi.***