Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Hormati Keberagaman, RS Medistra Sebut 30 Persen Karyawan Berhijab

×

Hormati Keberagaman, RS Medistra Sebut 30 Persen Karyawan Berhijab

Sebarkan artikel ini
Rumah Sakit (RS) Medistra menggelar konferensi pers terkait dugaan pelarangan pemakaian hijab yang viral di media sosial di RS Medistra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/9/2024). (Foto: Pierre Immanuel/TN)
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra dr. Agung Budisatria menyebut 30 persen karyawan menggunakan hijab saat bekerja. Serta menegaskan, tidak ada larangan pemakaian hijab bagi dokter, perawat maupun pegawai di RS Medistra.

Agung mengatakan bahwa pihaknya tidak mentolerir segala bentuk tindakan diskriminasi dan sangat menghargai soal keberagaman.

Example 300x600

“Medistra sama sekali tidak melarang pemakaian hijab. Kami sangat menghargai dan menghormati keberagaman,” kata Agung saat menggelar konferensi pers di RS Medistra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Dia menyebut, dari total 780 pegawai Medistra, 30 persen atau 234 pegawai muslimah dan mengenakan hijab. Hal itu menurutnya sebagai bukti nyata dalam hal menghargai kerukunan beragama.

“Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas musholah atau masjid untuk beribadah umat muslim,” ucap dia.

Kemudian, Agung mengungkapkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Suku Dinas Jakarta Selatan melakukan kunjungan setelah berita isu diskriminasi ramai diperbincangkan khalayak dan media sosial. Hasilnya dalam kunjungan tersebut, tidak ditemukannya terkait ketentuan pelarangan hijab kepada para pegawai.

Namun, lanjut dia, pihaknya tak akan menempuh jalur hukum, baik kepada dokter senior yang mengunggah isu maupun media yang menayangkan berita tersebut. Meski menayangkan berita yang memuat dugaan diskriminasi yang tanpa konfirmasi ke RS Medistra.

“Kami mengedepankan mediasi,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala HRD RS Medistra Markus Triyono menambahkan bahwa dengan adanya isu diskriminasi ini, ternyata terjadi karena ada kesalahpahaman saat proses interview calon pegawai.

Dia pun mengaku tidak tahu apa motif dokter Diani Kartini mengunggah isu tersebut. Padahal, dr. Diani Kartini bekerja di RS Medistra sejak Januari 2010.

“Dokter Diani berhijab, dan kami tidak pernah mempermasalahkan,” kata dia.

Oleh karena itu, RS Medistra sudah berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Jakarta Selatan untuk menepis isu tersebut.

“Tujuannya untuk tabayun, meminta arahan,” ucapnya.

Di sisi bersamaan, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), dr. Irwan Heriyanto menyayangkan, viralnya berita dugaan diskriminasi di RS Medistra.

Setelah ramai berita tersebut, dia mengaku langsung berkoordinasi dengan RS Medistra untuk menanyakan kebenaran dan duduk permasalahannya.

“Kami menyayangkan berita yang sudah tidak membuat nyaman ini, kami berharap ini cepat selesai dan Medistra bisa kembali beroperasi seperti sebelumnya,” kata dia.***

Example 300250
Example 120x600