Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kesehatan

Cara Probiotik Herbal Melumpuhkan TBC dan Penyakit Infeksi Menular Lainnya

×

Cara Probiotik Herbal Melumpuhkan TBC dan Penyakit Infeksi Menular Lainnya

Sebarkan artikel ini
Gumilar Satriawan, Pemerhati Kesehatan Publik.
Example 468x60

*Opini: Gumilar Satriawan, Pemerhati Kesehatan Publik

Seorang ilmuwan ahli mikrobiologi molekuler berkebangsaan Rusia DR Elie Metchnikoff (1845-1916) merilis sebuah buku berjudul Immunity in infectious diseases memberikan pernyataan “disease begins in the digestive tract because of an imbalance of intestinal bacteria”.

Example 300x600

Bila diartikulasikan secara luas bahwa penyakit infeksi dapat disembuhkan dengan cepat, melalui proses modulasi mikrobiota usus.

Proses tersebut dilakukan dengan asupan yang mengandung immunomodulator yaitu probiotik yang bekerja memperkaya limpahan bakteri komensal (menguntungkan) pada usus, yang berdampak meningkatkan respon imun dan mengaktifkan sel kekebalan tubuh disemua permukaan bagian tubuh. Dengan melakukan pencegahan invasi patogen dan melakukan fagositosis terhadap patogen tersebut.

Patogen adalah bakteri, virus, parasit, jamur, amoeba, dan protozoa yang masuk kedalam tubuh dan menimbulkan penyakit infeksi seperti TBC, HIV, Covid-19, monkey pox dan lainnya. Kebanyakan penyakit itu berasal dari lingkungan luar hasil dari penularan udara, makanan dan hubungan langsung.

Metchnikoff saat itu tertarik dengan masyarakat di sebuah desa di negara Bulgaria yang penduduknya sehat-sehat dan rata-rata berumur panjang dengan usia 100 tahun. Ternyata dia mengamati mereka sering mengkonsumsi minuman fermentasi yang secara terus menerus di tiap keluarga penduduk desa tersebut.

Bagaimana Bakteri Penyebab TB Menginfeksi Tubuh?

Bakteri TB (Mycobacterium Tuberculosis) merupakan bakteri penyebab kematian terbesar didunia dimana Indonesia memiliki peringkat ke-2 setelah India menurut Global Tuberculosis Report 2023.

Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular Kementerian Kesehatan RI dalam temuannya, terdapat sekitar 820.789 kasus TB pada tahun 2023 lalu dengan kematian sebanyak 134.000 pertahun.

Untuk kasus TBC pada anak umur 0-14 tahun, pada tahun 2022 menyebutkan sebesar 110.881 kasus (tbcindonesia; lap tahunan program tbc-2022).

Hal tersebut tentu tidak membanggakan bangsa Indonesia mengingat kita akan menyongsong Indonesia Emas di 2045 diamana anak balita dan remaja hari ini sebagai cikal bakal penerus Republik Indonesia kedepan.

Sementara dari aspek kesehatan juga tidak baik jika anak balita dan remaja sudah mengkonsumsi antibiotik yang masif terhadap tubuhnya.

Pasalnya, Homeostasis akan terganggu, mereka akan mengalami dysbiosis dalam usus yaitu kehilangan mikrobioma usus yang berperan bagi kekebalan tubuh anak dan dimasa mendatang yang menurunkan berbagai penyakit bawaan seperti, alergi, diabetes, ginjal, autoimun, obesitas, kanker usus dan penyakit-penyakit lainnya (Arianna K. DeGruttola, Dept of Medicine, Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School, USA).

Bakteri TB masuk melalui semburan droplet saat batuk atau bicara dan aerosol diudara lalu hinggap di rongga hidung atau mulut lawan bicara sehingga masuk dan menempel di mukosa saluran pernasafasan atau pencernaan.

Bakteri masuk melalui saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli paru atau disebut saluran traktus respiratorius. Mukosa yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut awalnya dilawan oleh senyawa musin, lisozim dilapisan epitel mukosa untuk melakukan blokade bagi patogen masuk ke sel mukosa itu sendiri. Lalu dilawan juga oleh lapisan imunitas tubuh sel darah putih leukosit dan CD4 dan CD8 pada limfosit.

Pada kondisi seperti ini biasanya si penderita mengalami peradangan ditandai gejala demam dan keringat dingin. Jika sistem kekebalan tubuhnya kuat, bakteri TB akan berstaus dormant (tidur) ditandai dengan demam sembuh dan stamina tubuh kembali berangsur normal.

Pengobatan Secara Medis Untuk TBC

Pengobatan TBC secara umum biasanya dilakukan jangka panjang yaitu 6-9 bulan, untuk TBC ro (resisten obat) bisa berlangsung selama 18-24 bulan, pengobatan secara terus-menerus sesuai.

Jadwal Menggunakan beberapa jenis obat antibiotik yang menjadi rujukan medis yaitu isoniazid, pyrazinamide, rifampisin dan etambutol atau jika seorang penderita sudah resisten terhadap obat, maka dokter memberikan tambahan bedaquiline fumarate.

Obat-obatan tersebut sudah terbukti efektif membunuh bakteri mycobacterium tuberculosis. Dalam sebuah kajian di Departemen Nutrisi dan Makansn Higienis Universitas Qingdau, China tahun 2022, disamping keberhasilan dari obat-obatan antibiotik tersebut ditemukan permasalahan dari induksi antibotik terhadap saluran gastrointestinal lain.

Dimana akibat gangguan usus tersebut mengalami gejala mual, rasa ingin muntah, kehilangan nafsu makan, dan dispesia (gejala gangguan lambung).

Hal itu disebabkan adanya kehilangan keanekaragaman mikrobiota di usus yang menyebabkan perubahan pada lapisan mucosa, metabolism dan respon imun.

Sementara dari hasil penelitan Key Laboratory of Medical Molecular Cell Biology of Shanxi Province, Institutes of Biomedical Sciences, Shanxi University, juga memperlihatkan bahwa penggunaan antibiotik yang ekstrim mengalami penurunan yang drastis terhadap SCFA yaitu penghasil enzim asam asetat, propionat dan butirat yang bermanfaat bagi penyerapan nutrisi di usus.

Selain itu, penurunan koloni bakteri komensal usus yaitu Ruminococcus, Eubacterium, Lactobacillus, Bacteroides, Clostridia, seperti Acetivibrio, Robinsoniella, Alkaliphilus, Stomatobaculum, Butyricicoccus, Acetanaerobacterium, Tyzzerella, Ruminococcus, dan Peptococcus.

Pengobatan Secara Probiotik Herbal Untuk TBC

Indonesia memiliki kira-kira 27.500 jumlah species tumbuhan yang melimpah dengan berbagai khasiat pengobatan. Selain tumbuhan, banyak daging hewan yang berkhasiat untuk obat bagi penyakit tertentu.

Jauh ratusan tahun sebelumnya terdapat obat dalam industri farmasi, para tabib dan pengobat tradisional menggunakan daun sirih yang mempunyai kemampuan antimikroba untuk mengobati luka dalam akibat benturan benda dan luka luar untuk mempercepat pengeringan luka.

Ikan Gabus yang mengandung kaya akan albumin, digunakan untuk mempercepat pengeringan luka dalam setelah melahirkan dan pengeringan luka dalam akibat cedera.

Baru setelah teknologi fermentasi populer dari dunia barat, maka semua bahan-bahan herbal dan hewani tersebut diproses melalui fermentasi dalam jumlah waktu yang lama untuk menumbuhkan bakteri baik dan mempertahankan kualitas fermentasi tersebut sehingga tidak kadaluarsa jika disimpan dalam waktu yang lama yang kita kenal sebagai probiotik.

Jamur lingzhi bisa menjadi salah satu pilihan sebagai bahan untuk pembuatan probiotik yang difermentasi dengan formulasi berbagai bahan pilihan seperti mengkudu, daun sirsak dan lainnya. Bahan tersebut akan terekstrak menjadi larutzan yang mengandung bakteri baik dimana mempu untuk menjadi imunomodulator kekebalan tubuh manusia dan hewan.

Imunomodulator pada probiotik akan memperkaya bakteri dalam usus dan mengaktifkan lapisan-lapisan kekebalan tubuh sehingga partikel asing patogen baik berupa bakteri, virus, protozoa dan jamur jahat lainnya akan terlepas dari ikatan inang dalam sel tubuh manusia (receptor).

Respons imun yang membaik akan mempercepat proses blokade terhadap patogen sehingga tidak berdiam lama didalam inang (sel tubuh).

Temuan Empirik Pengobatan Probiotik untuk TBC

Dari hasil temuan empirik penulis, penderita TBC mengalami suatu kemajuan yang luar biasa saat mengonsumsi probiotik herbal dalam jangka waktu 7 hari pertama dengan asupan oral dan nasal. Untuk TBC yang hanya terpapar, dalam waktu 14 hari negatif hasil uji lab.

Untuk kasus penderita TBC yang kembali kambuh dalam beberapa tahun setelah sembuh dari TBC, juga hasil pemeriksaan Lab negatif dan sembuh dari gejala setelah 56 hari atau 8 minggu.

Juga demikian untuk TBC MDR yang sudah dalam kondisi batuk berdahak (hemoptisis) dan paru terendam air (eufusi pleura) sembuh dalam waktu 84 hari, dimana setiap 7 hari mengalami kemajuan kesehatan mulai dari kualitas tidur lebih nyaman, pulih rasa nafsu makan.

Minggu selanjutnya, cairan dalam paru yang terus dikeluarkan setiap pagi yang berupa dahak berangsur mulai hilang di paru-paru ditandai dengan permafasan lancar tidak terasa sesak lagi.

Untuk pendeita TBC yang kondisi hemoptisis yaitu kondisi keluar darah saat batuk terus berlangsung bahkan cenderung bertambah dalam 2-3 hari, namun setelah itu terhenti dan sembuh, tidak muncul lagi sampai selesai pengobatan selesai selama 8 minggu.

Cara kerja probiotik yang dikonsumsikan melalui hidung atau nasal ini sangat membantu penderita TBC, sesaat setelah disemprotkan ke hidung. Dalam beberapa menit maka penderita mengeluarkan sputum dan lendir baik dari hidung maupun mulut.

Adapun cairan eufusi pleura keluar banyak setiap pagi selama berhari-hari sampai benar-benar isi cairannya habis di paru tersebut. Penderita juga disarankan terus oleh penulis untuk melakukan jemur minimal selama satu jam setiap hari untuk menyerap vitamin D.

Caritan probioitk yang dimasukkan ke hidung jika akan langsung menyentuh bakteri TBC yang berada disepanjang saluran pernafasan (traktus respiratorius) saat sel yang mengandung bakteri tersebut terkena cairan probiotik, maka sontak akan dikeluarkan melalui mulut atau hidung.

Probiotik tidak membunuh bakteri jahat, melainkan mengeluarkan bakteri jahat dari ikatan sel nya ( inang) sehingga bakteri baik (organik) yang berada dalam tubuh masih tetap terjaga keberadaannya.

Kesimpulan

Artinya penyakit TBC yang telah menjadi bahaya laten dan mematikan ini lambat-laun akan menjadi alat untuk proses depopulasi terhadap penduduk Indonesia jika tidak tertangani secara komprehensif dan simultan.

Indonesia akan merugi terlebih pada korban anak dan usia produktif. Karena sudah menjadi musuh bersama tentunya penanganan penyembuhan juga tidak hanya tunggal di secara medis farmasi saja yang merefer kepada rekomendasi WHO saja, apalagi menggunakan dana APBN atau APBD.

Melainkan seyogyanya bisa melibatkan kearifan lokal yaitu para pengobat dan obat tradisional yang memang secara bahan dan secara empirik sudah terbukti bisa membantu penyembuhan penyakit TBC bahkan untuk semua jenis penyakit TBC. Mengingat juga dalam hal ini, di UU Kesehatan No.17 tahun 2023 mengamanahkan bawah pengobat tradisional bisa menjadi solusi dalam penyembuhan penyakit.

Dengan bantuan medis, para pengobat dan obat tradisional tersebut bisa mendapatkan hasil laboratorium dari keberhasilan yang dicapainya oleh si pasien.

Hal ini perlu dikumandangkan mengingat jangan sampai ada stigma bahwa TBC hanya dapat disembuhkan oleh OAT ( obat anti tuberkulosis ) selain itu tidak bisa dan menyesatkan. Tentu ini justru akan menyesatkan akal sehat bangsa dan rakyat Indonesia.

Tulisan ini dibuat dengan semangat merah-putih bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dimana Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan limpahan sumber daya hayati dan sumber daya laut yang sangat besar.

Agar limpahan tersebut dapat digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, Indonesia maju dan akan semakin ringan dan terbuka lebar menuju Indonesia Emas 2045.***

Example 300250
Example 120x600