TEROPONGNEWS.COM, Jakarta – Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menolak permintaan maaf Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui khilaf dan pernah berbuat salah selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI.
Menurut Jatam, selama satu dekade menjadi Presiden RI, Jokowi justru menjadi momok bagi warga sekitar tambang.
“Permintaan maafmu kami tolak, Tuan. Sepuluh tahun berkuasa, Anda menjelma menjadi sumber ketakutan dan teror bagi warga lingkar tambang,” demikian dikutip dari akun X/@jatamnas di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Selain itu, menurut Jatam, Jokowi tidak peduli dengan isu lingkungan di sekitar wilayah tambang, bahkan sampai ada nyawa rakyat yang terenggut masuk ke lubang tambang.
“Anda tak peduli dengan anak negeri yang tanahnya dirampas, airnya dicemari, anak-anaknya tewas di lubang-lubang tambang,” katanya.
Jokowi, disebut Jatam, juga tidak menghiraukan adanya tindakan kekerasan dialami oleh warga yang hanya ingin mempertahankan hak atas tanahnya.
“Anda bahkan memberi karpet merah bagi investor, di saat yang sama, masa bodoh dengan warga yang mengalami kekerasan dan kriminalisasi, bahkan masuk penjara hanya karena mempertahkan hak atas tanahnya,” kata Jatam.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta maaf kepada seluruh anak bangsa apabila dirinya pernah membuat kesalahan semasa menjabat sebagai Presiden ke-7 RI. Masa jabatan Jokowi akan habis pada Oktober 2024 mendatang.
“Di acara dzikir dan doa kebangsaan ini, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Prof K.H Ma’ruf Amin ingin memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama menjalankan amanah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi melalui akun x/@jokowi dikutip di Jakarta, Jumat (2/8/2024).