TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan terobosan inovasi dalam menurunkan emisi karbon, yang dihasilkan sektor ketenagalistrikan, dengan memanfaatkan green ammonia sebagai bahan bakar alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan, Banten.
Green ammonia atau amonia hijau adalah amonia yang dibuat menggunakan bahan baku non-hidrokarbon dan energi non-hidrokarbon (energi hijau). Proses pembuatannya 100% terbarukan dan bebas karbon.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pemanfaatan green ammonia sebagai energi primer PLTU dapat mengurangi penggunaan batu bara, sehingga menekan emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran batu bara dalam memproduksi listrik.
Menurut dia, terobosan tersebut merupakan upaya PLN Indonesia Power, sebagai Subholding Generation Company terbesar se-Asia Tenggara, dalam mempercepat transisi energi dan membantu pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060.
“Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia dan sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060,” kata Edwin dalam keterangannya dikutip Selasa (27/8/2024).
Ia melanjutkan, masifnya upaya akselerasi transisi energi PLN Indonesia Power, merupakan salah satu keberhasilan kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam mendorong kinerja BUMN Group.
Edwin menambahkan, pemanfaatan green ammonia di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Banten 2 Labuan itu nantinya akan menjadi contoh bagi pembangkit listrik lain di seluruh Indonesia.
“PLTU Banten 2 Labuan ini akan jadi pilot project untuk penggunaan green ammonia pada PLTU lainnya. Jika ini dilakukan, maka akan menurunkan emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan,” tuturnya.
Untuk memanfaatkan green ammonia sebagai energi primer tersebut, PLN Indonesia Power melakukan studi kelayakan dengan menggandeng PT Pupuk Kujang dan IHI Corporation.
PLN IP, IHI, dan Pupuk Kujang akan bekerja sama mengkaji aspek teknis dan ekonomi dari seluruh rantai nilai mulai dari pasokan green ammonia hingga penerapan pembakarannya.
IHI terutama akan menangani kajian teknis terkait demonstrasi pembakaran amonia, PLN IP menyediakan pembangkit listrik dan personel operasi, dan Pupuk Kujang menangani produksi dan pasokan green ammonia.
“MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya kami beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan. Green ammonia memiliki potensi besar untuk mengurangi jejak karbon kami dan mendukung masa depan energi yang lebih bersih di Indonesia,” kata Edwin.