TEROPONGNEWS.COM, ASMAT – Hampir sama prosesi puncak peringatan Detik – detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Asmat dengan daerah lain di seluruh Indonesia.
Proses diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Derap langkah 40 orang pelajar terpilih dari seluruh SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Asmat menuju Bupati Elisa Kambu yang bertindak sebagai Inspektur upacara untuk mengambil bendera Merah Putih.
Dan selanjutnya Paskibra dengan langkah yang tegap dan serasi berjalan menuju tiang bendera guna mengibarkan Bendera Merah Putih.
Setelah sukses mengibarkan bendera Merah Putih, Paskibra kemudian kembali ke tempat. Prosesi selanjutnya dilakukan pembacaan Teks Proklamasi oleh Ketua DPR Kabupaten Asmat. Prosesi selanjutnya usai upacara yakni upacara tabur bunga di Jembatan Ferry Agats Kabupaten Asmat.
Prosesi upacara , pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Proklamasi dan tabur bunga tentu hal yang lazim dilakukan di semua kabupaten , kota dan provinsi di Indonesia.
Di kabupaten Asmat suasana sedikit berbeda terasa. Dimana usai momen tabur bunga acara peringatan dilanjutkan dengan antraksi dari komunitas drive speedboat dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 100 meter di tambah dengan ucapan dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 tahun.
Dan lebih spesial lagi ada parade mendayung di perahu lesung khas Asmat sambil membawa bendera Merah Putih. Dimana terlihat sekitar 50 perahu lesung yang diisi oleh lima orang. Mereka mendayung bersama sambil berdiri dan membawa bendera Merah Putih.
Bupati Elisa Kambu katakan parade mendayung perahu khas Asmat merupakan budaya yang telah berlangsung dari nenek moyang orang Asmat sejak dahulu sampai hari ini.
Gaya mendayung orang Asmat ini tidak didapatkan di belahan dunia lain, sebab di tempat lain orang dayung sambil duduk, tetapi di Asmat, perahu di dayung sambil berdiri.
“Parade mendayung khas Asmat ini sebagai bentuk ekspresi dari masyarakat adat Asmat. Mereka mau terus maju bersama dan sejajar dengan suku yang ada di seluruh Indonesia, ” ungkap Elisa Kambu.
Bupati Elisa Kambu berharap bahwa anak-anak dari negeri lumpur ini pada waktunya akan bangkit untuk menjadi berkat bagi saudara-saudaranya di belahan bangsa ini dimanapun di negeri yang lain.
“Meraka tidak tinggal menutup diri di sini, tetapi telah membuka diri menerima saudara -saudaranya dari berbagai nusantara untuk bersama di sini guna membangun bersama-sama, ” tuturnya.
Bupati Elisa Kambu mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada di Kabupaten Asmat untuk mempertahankan apa yang telah terbangun dan perlu kita tingkatkan di waktu-waktu mendatang.
“Dirgahayu Republik Indonesia ke-79 tahun. Merdeka, ” tutup Elisa Kambu.